Kamis,  02 May 2024

Tiga Kandidat Capres dari Eksternal, NasDem Resmi Gagal Kaderisasi?

RN/CR
Tiga Kandidat Capres dari Eksternal, NasDem Resmi Gagal Kaderisasi?
-Net

RN - Partai NasDem mengumumkan tiga kandidat calon presiden (Capres) yang akan mereka usung pada perhelatan Pilpres 2024. Ketiganya dari eksternal. Partai besutan Surya Paloh itu gagal kaderisasi?

Tiga kandidat yang dibacakan langsung Ketua Umum NasDem, Surya Paloh di malam puncak rakernas (rapat kerja nasional) 2022, yakni, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Jenderal Andika Perkasa.

"Urutan boleh satu, dua, tiga, tapi itu berdasarkan urutan abjad, saya yakin kualitasnya sama," kata Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (17/6).

BERITA TERKAIT :
Meski Kecewa Mahfud Terima Keputusan MK
Prabowo Utak-Atik Komposisi Menteri, Dampak PKB & NasDem Masuk Koalisi? 

Ketiga nama itu berdasarkan hasil dari usulan-usulan yang diserahkan kepada Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk kemudian dipilih tiga nama dari total 34 nama yang telah diusulkan.

"Tiga nama ini adalah pilihan saudara-saudara pilihan Rakernas, saya harus mengingatkan, tidak ada yang kurang satu sama lain dari tiga nama ini nilai nya sama di mata saya sebagai Ketua Umum DPP," ujar Surya.

Dimana nama-nama tersebut sebelumnya memang telah digadang-gadang dan masuk dalam beberapa survei sebagai tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi sebagai capres 2024.

Adapun nanti ketiganya akan dipilih satu oleh Surya Paloh sebagai kandidat yang bakal ditawarkan kepada partai politik maupun koalisi lain sebagai capres yang diusung.

Diketahui, Peneliti Ahli Utama Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menilai, jika sebuah partai politik tidak bisa mengusung kadenya sendiri untuk maju sebagai Capres, berarti sama saja proses kaderisasinya gagal.

Semestinya, seorang calon presiden harus diusung dan berasal dari kader partai politik tersebut. Bukan mengusung dari luar partai.

Seorang capres seharusnya tidak hanya memanfaatkan elektabilitas dan popularitas tokoh saja, Tetapi, partai politik harus menjadi kaderisasi dan promosi tokoh nasional.

“Untuk apa mendirikan parpol susah payah kalau gagal melulu dalam melaksanakan kaderisasi dan promosi kader secara merit sistem,” kata Zuhro dalam keterangan, Selasa (14/6) lalu.