Sabtu,  27 April 2024

Sapi Limosin 1 Ton Nyungsep Di Depan Rumah Wapres, Tanda Apakah Ini

RN/NS
Sapi Limosin 1 Ton Nyungsep Di Depan Rumah Wapres, Tanda Apakah Ini
Sapi nyungsep ke got.

RN - Depan rumah Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin di Jakarta Utara (Jakut) heboh. Sapi seberat hampir 1 ton nyungsep ke got.

Warga Jalan Lorong 27 Nomor 41 RT 07/RW 08 Koja, Kecamatan Koja, Jakut mengaku, insiden tersebut terjadi pada Jumat (8/7). "Sekitar mengaku kalau berat sapi tersebut sekitar 900 kilogram. Hampir 1 ton lah," tegas warga.

Kata Sobrin, sapi saat dievakuasi terlihat lemas. Ketua RT 07 Malawi Makhraj (53) membenarkan insiden tersebut.

BERITA TERKAIT :
Pensiun Jadi Wapres, Ma’ruf Amin Balik Ke Dakwah
Cawapres Ini Disebut - sebut Gelar Pertemuan Rahasia dengan Dubes Israel di Singapura

Dia mengatakan sapi itu terlihat lemas setelah dievakuasi dari got oleh petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakut. Sapi lalu dinaikkan ke pikap yang membawanya untuk dikembalikan ke penjualnya di Tanjung Pasir, Tangerang.

Dia mengatakan sapi tersebut diturunkan di depan rumah Ma'ruf Amin untuk memberi jarak ke Musala Baitul Huda agar tak jauh dari sana.

Namun petugas yang membawa sapi kesulitan menurunkan hewan kurban milik salah seorang warga RW08 tersebut karena diduga tidak membawa alat yang cukup.

"Kaget itu, akhirnya kan belok, lari, ya sudah pas kebetulan di depan rumah itu (nomor 41) lagi (terperosoknya)," kata Malawi.

Dia mengatakan sapi tersebut milik warga untuk warga RT 07/RW 08 Kelurahan Koja yang rencananya akan disembelih oleh panitia kurban dari Musala Baitul Huda.

"Kejadiannya sekitar 15.30 WIB. Itu sapi punya warga RT 07, buat RT 07 sekitarnya setiap tahun," kata Malawi.

Komandan Regu Sektor 2 Koja Sudin Gulkarmat Jakut, Mantep Fauzi, mengatakan sapi kesulitan keluar dari saluran air karena badannya terjepit.

Namun petugas berhasil menarik sapi dari dalam saluran air sekitar pukul 19.46 WIB menggunakan tali tambang yang dikaitkan pada badan sapi serta dikatrol dari "tripod rescue" dan talinya ditarik bersama-sama oleh petugas dan warga.

"Dari 'tripod' kami angkat dan selanjutnya dibantu warga untuk menarik ke tempat aman sedikit demi sedikit, seperti itu," kata Fauzi.