Jumat,  22 November 2024

OPINI

Belum Sebulan Jadi Menteri Sudah Ngaco, Zulhas Urus Migor Dan Jangan Ngebet Kampanye

RN/NS
Belum Sebulan Jadi Menteri Sudah Ngaco, Zulhas Urus Migor Dan Jangan Ngebet Kampanye

RN - Zulkifli Hasan atau Mendag Zulhas bikin ulah. Belum genap sebulan menjadi menteri, Ketua Umum PAN itu sudah bikin gaduh.

Video Zulhas beredar saat mengajak warga untuk memilih putrinya yakni Futri Zulya Savitri. Aksi Zulhas ini langsung mengundang protes dari netizen.

Dalam video, Zulhas membagikan minyak goreng (migor) gratis dan meminta anaknya, Futri Zulya Savitri, dipilih saat pemilu. Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar menteri-menterinya fokus bekerja.

BERITA TERKAIT :
Ban Kapten Mbappe di Timnas Bakal Dicopot
Tim Samurai Biru Bakal Beri Skuad Garuda Permainan Sengit

Jokowi ditanya terkait video Zulkifli Hasan tersebut oleh wartawan usai kunjungan di Pasar Sukamandi, Kabupaten Subang, Selasa (12/7/2022).

"Saya minta semua menteri fokus bekerja. Kalau Menteri Perdagangan ya urus yang paling penting seperti saya tugaskan kemarin, bagaimana menurunkan harga minyak goreng berada di Rp 14.000 atau di bawah Rp 14.000. Paling penting itu. Tugas dari saya itu," kata Jokowi seperti dilihat dalam video yang diunggah Sekretariat Presiden.

Jokowi mengatakan dia sendiri turun ke pasar-pasar untuk memastikan harga minyak goreng curah. Dia meminta harga minyak goreng curah di pulau Jawa dipastikan ada di harga Rp 14.000 atau di bawahnya.

"Yang kita cek adalah minyak goreng curah agar harganya di Rp 14.000 atau di bawahnya. kalau, pasar pasar yang saya datangi sudah di angka Rp 14.000 itu. Kalau di luar Jawa ada yang masih di atas Rp 14.000 ya satu per satu akan kita selesaikan," ucapnya.

Wanti-wanti ini juga disampaikan Jokowi kepada jajarannya yang lain. Dia meminta semua fokus bekerja, terutama di sektor energi dan pangan.

"Utamanya berkaitan dengan energi dan pangan. Saya urus terus. Urusan yang terkait BBM, batu bara, semuanya. Karena dunia terdisrupsi di energi dan pangan. Jadi kita harus konsentrasi dan jangan sampai kita terpeleset di dua bidang itu," tegas Jokowi.

Sebelumnya diberitakan, video viral yang dimaksud menampilkan Zulhas bersama putrinya, Futri, hadir dalam suatu acara. Zulhas menyampaikan sambutan di hadapan ibu-ibu yang hadir dalam acara tersebut. Zulhas berinteraksi dengan ibu-ibu dan menanyakan program minyak goreng murah di eranya sebagai Mendag, Minyakita.

"Ibu-ibu di sini katanya ada Minyakita, murah ya? Disuruh beli berapa?" kata Zulhas dalam video tersebut seperti dilihat, Senin (11/7/2022).

Ibu-ibu yang ditanya Zulhas menyebut mereka boleh membeli 2 liter Minyakita dengan harga Rp 10 ribu. Zulhas kemudian meminta ibu-ibu menyimpan saja uang Rp 10 ribu itu karena 2 liter Minyakita bakal dibayarkan Futri.

Selanjutnya, Zulhas meminta ibu-ibu yang diberi 2 liter Minyakita gratis memilih Futri. Ibu-ibu yang hadir terdengar mengiyakan Zulhas. "Tapi nanti milih Futri ya, oke? Kalau milih Futri ntar 2 bulan ada deh ginian," ujar Zulhas dijawab 'oke' oleh ibu-ibu yang hadir.

PAN meluruskan konteks video tersebut. Juru bicara PAN Viva Yoga Mauladi menyebut acara yang dihadiri Zulhas dan Futri merupakan acara partai. Itu adalah acara PANsar murah di Lampung pada Sabtu (9/7/2022).

"Acara itu hari Sabtu, di mana para pegawai ASN di pemerintahan libur. Acara itu bukan acara pemerintahan, tetapi acara partai," kata Viva.

Viva menyebut Zulhas saat itu hadir bukan sebagai Mendag. Futri, katanya, hadir dalam kapasitas sebagai calon legislator PAN daerah pemilihan (dapil) Lampung I.

"Bang Zulkifli Hasan hadir selaku Ketua Umum PAN meninjau acara PAN, yaitu PANsar Murah. Di acara itu, Futri, putrinya hadir selaku pengurus DPP PAN dan calon legislatif PAN dapil Lampung 1," kata Viva

Viva menyebut minyak goreng yang dibagikan gratis kepada ibu-ibu juga dibeli dengan uang pribadi. Menurutnya, Futri hanya ingin membantu ibu-ibu di dapilnya.

"Minyak curah kemasan itu beli, tidak gratis. Dan dibagikan oleh Futri di daerah pemilihannya. Hal ini tentu sikap yang baik karena dapat memberi manfaat bagi ibu-ibu di dapilnya," kata Viva.

Tak Ada Etika

Aksi Zulhas yang membagikan minyak curah program pemerintah saat acara PAN menuai kontroversi. Politikus Gerindra Andre Rosiade mengatakan sebagai menteri baru hasil reshuffle kabinet, Zulhas mestinya memperbanyak prestasi bukan justru menambah kontroversi.

"Ini harus jadi pelajaran bagi Bang Zul agar fokus lagi bekerja. Karena sebulan jadi menteri yang ada kontroversi, bukan prestasi," kata Andre, Selasa (12/7).

"Itu yang kita tangkap sebulan ini. Reshuffle harusnya bisa jadi solusi bukan menimbulkan kontroversi," sambungnya.

Anggota Komisi VI DPR yang menjadi mitra Kementerian Perdagangan ini menegaskan bahwa jabatan Zulhas sebagai Mendag melekat dengan statusnya sebagai Ketum PAN. Untuk itu, menurutnya, perlu kehati-hatian agar tidak menimbulkan pro-kontra di tengah publik.

Andre pun menjelaskan bahwa isu minyak goreng adalah salah satu isu sensitif di tengah masyarakat. Terlebih, setelah masyarakat harus mengalami kenaikan harga minyak selama berbulan-bulan.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menilai aksi Zulhas itu tidak pantas. Ia pun mengingatkan agar Ketua Umum PAN itu tidak mengulangi hal serupa.

"Ya enggak pantas lah, dilihat publik enggak pantas, sebagai teman ingatkan aja ke Pak Zul," kata Jazilul saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/7).

Menurut Jazilul sebagai ketua umum partai politik, Zulhas memang boleh berkampanye. Namun, ia menyebut bahwa Zulhas juga harus menyadari bahwa saat ini posisinya merupakan menteri yang juga bawahan Presiden Joko Widodo.

Jazilul menilai tindakan Zulhas bisa membuat malu. Selain itu, hal tersebut juga bisa dianggap publik bahwa Zulhas gagal fokus, karena saat ini dia mengemban jabatan publik.

"Mestinya tidak begitu ya, kalau bahasa Jawa ngono ya ngono, tapi ojo ngono. Artinya jangan keterlaluan, Kami melihat ketum partai memang boleh berkampanye, tapi ya jangan begitu banget," ujar Jazilul.

Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Mulyanto menyatakan bahwa tindakan Zulhas yang meminta anaknya, Futri Zulya Savitri, dipilih di pemilihan anggota legislatif (pileg) mendatang saat membagikan minyak goreng tidak etis.

Langkah Zulhas itu merupakan tindakan yang tidak baik untuk menjadi contoh bagi publik.

"Ini contoh yang tidak baik bagi publik dalam kerangka good governance. Dukungan publik kepada pemerintah akan lemah kalau ini terus dilakukan," kata Mulyanto kepada wartawan, Selasa (12/7).

Dia berkata, Zulhas sebagai pejabat publik harus lebih bijaksana dalam menyosialisasikan 'Minyakita' dan tidak boleh menggunakan program tersebut untuk kepentingan politik pribadi atau keluarga. Mulyanto minta Zulhas tidak mencampuradukan urusan pengelolaan negara dengan urusan politik pribadi atau keluarga.

Sementara itu, politikus Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyatakan bahwa langkah Zulhas memalukan karena sangat tidak patut dilakukan oleh seorang menteri.

"Membagi-bagikan minyak goreng yang saat ini menjadi komoditi sensitif yang tengah ditangani Kemendag disertai ajakan untuk memilih puterinya tentunya hal yang memalukan dan tidak patut bagi seorang pejabat negara apalagi Mendag. Ini sangat disayangkan," katanya.

Kamhar berkata, langkah Zulhas itu telah dibaca publik sebagai penyalahgunaan kekuasaan karena mendahulukan kepentingan pribadi di atas tugas.

 

#Mendag   #Zulhas   #PAN