Sabtu,  27 April 2024

Mesin Kapal Rusak di Perbatasan Australia, 6 Nelayan Kupang Selamat Berkat Tanda SOS 

Tori
Mesin Kapal Rusak di Perbatasan Australia, 6 Nelayan Kupang Selamat Berkat Tanda SOS 
dok. Humas Bakamla RI

RN - Enam nelayan KM Nelayan 178 asal Kupang selamat usai empat hari terombang-amboing di perairan perbatasan Indonesia-Australia. 

Jumadi Hamid, Akbar Alias, Fandri Lamen, Suherman, Amirin dan Mohamad Rasul berhasil diselamatkan oleh Tim Joint Rescue Coordination Centre (JRCC) Australia pada Jumat (22/7/2022).

Seperti dikutip dari siaran pers Puspen TNI, seluruh ABK selamat setelah menunjukan tanda SOS keadaan darurat yang kemudian terbaca oleh tim JRCC Australia. Tindakan ini dilakukan oleh para ABK mengingat hasil sosialisasi yang telah diberikan Bakamla RI di Kupang. 

BERITA TERKAIT :
Nelayan Kelilit Utang, Negara Cuek & Ganjar Pasang Badan
Penikmat Duit Asuransi Kapal Di Pelni Gak Punya Hati?

Mulanya, KM Nelayan 178 berlayar di perairan perbatasan Indonesia-Australia pada 10 Juni 2022 untuk mencari ikan. Namun terkendala cuaca buruk mengakibatkan mesin kapal rusak. 

Tim JRCC Australia berusaha membantu secara teknis agar KM Nelayan 178 dapat berfungsi kembali, namun upaya yang dilakukan tidak berhasil. Keenam nelayan itu akhirnya bersedia dievakuasi ke Darwin.

Selama di Darwin, Jumadi dkk harus menjalankan isolasi di salah satu hotel. Pihak Australian Border Force (ABF) memfasilitasi segala kebutuhan nelayan dari makan, tempat istirahat hingga peralatan permainan agar nelayan tidak bosan dan terjaga psikologisnya.

Saat ini, keenam nelayan sudah direpatriasi ole pihak Autralian Border Force (ABF) ke Indonesia sejak Selasa (19/7/2022) lalu. 

Kedatangan keenam nelayan tersebut lantas diserahterimakan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan NTT yang disaksikan oleh Kepala SPKKL Kupang Mayor Bakamla Yeanry M. Olang.