Kamis,  25 April 2024

Warga Tanah Abang Ancam Sweeping Homo Dan Lesbi Di Citayam Fashion Week

RN/NS
Warga Tanah Abang Ancam Sweeping Homo Dan Lesbi Di Citayam Fashion Week
CFW di Dukuh Atas, Jakpus.

RN - Warga Tanah Abang, Jakarta Pusat tidak mau daerah tercoreng. Mereka menyerukan penolakan terhadap kegiatan yang menampilkan prilaku menyimpang LGBT di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas yang menjadi lokasi "Citayam Fashion Week".

Penolakan tersebut diserukan warga saat pawai obor dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1444 Hijriah di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Jumat (29/7) malam.

"Tolak lesbi dan homo di sini, kami siap sweeping dan usir mereka. LGBT bisa merusak moral anak-anak," teriak saat pawai obor, Jumat (29/7) malam.

BERITA TERKAIT :
Ogah Kena Depak, Wagub Ariza Tetap Setia Dukung Prabowo Capres
Turnamen Golf Coreng Wajah Wagub DKI, Peserta Ngaku Bayar Makan Sendiri & Panitia Dikabarkan Kabur

"Semalam kami menyerukan jangan sampai melanggar norma agama, budaya, adat, dan tradisi. Kita tidak melarang kegiatan di sini tapi jangan sampai kebablasan," kata salah seorang tokoh warga di Kecamatan Tanah Abang, Heru Nuryaman, Sabtu (30/7/2022).

Heru mengatakan, pawai obor warga Tanah Abang melibatkan orangtua, remaja, serta anak-anak. Warga membawa obor serta melantunkan salawat di sepanjang Jalan Tanjung Karang.

Selain itu, warga juga tampak membawa spanduk dan papan tulisan yang berpesan "Selamat tahun baru Islam 1444 H, bubarkan LGBT di CFW". Spanduk yang diusung oleh Rumah Guyub Tanah Abang dengan bertuliskan "Kreativitas yes, LGBT no," terpampang seraya warga berjalan hingga ke lokasi CFW.

Menurut Heru, warga Tanah Abang berupaya memberikan pesan moral kepada remaja khususnya di kawasan Dukuh Atas untuk menjaga norma sosial yang sudah ada. Warga pun tak melarang adanya kreativitas peragaan busana yang dilakukan, namun jangan sampai menyimpang menjadi pertemuan komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender).

Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Harris Kurniawan mengatakan, menerjunkan 90 petugas gabungan. Penebalan ini, kata Harris karena adanya aktivitas pawai obor yang melintas.