Jumat,  17 May 2024

Baliho PD Disobek, SBY Geram

"Saya bukan Kompetitor Jokowi"

Agus Supriyanto
Baliho, spanduk dan bendera Partai Demokrat di Pekanbaru dirusak. SBY pun geram dan sedih..

RADAR NONSTOP - Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) geram dan kecewa karena baliho partainya disobek-sobek. Padahal, ia bukan kompetitor Jokowi.

Ya, ketua umum Partai Demokrat itu kecewa mengingat baliho "selamat datang" untuk dirinya, spanduk, hingga bendera Partai Demokrat di Pekanbaru dirusak orang tidak dikenal. Ia sedih ada yang melakukan perusakan, padahal dirinya tidak berkompetisi di Pilpres 2019.

SBY menyatakan, subuh tadi, dirinya mendapat laporan telah terjadi perusakan terhadap baliho, spanduk, hingga bendera PD di Pekanbaru. Ia dan elite PD pun pagi tadi bergerak menyusuri jalan untuk mengecek karena tidak langsung percaya.

BERITA TERKAIT :
Sowan Ke SBY, Prabowo Gak Bicara Kursi Menteri Di Cikeas? 
Mau Rebut Suara Di Jatim, SBY Langsung Dukung Khofifah Dan Ziarah Ke Makam Bung Karno

Setelah dicek, informasi tersebut didapati benar adanya. "Saya ingin menyaksikan sendiri supaya saya tidak mendapatkan laporan yang keliru. Sepanjang jalan ini, yang cukup panjang, memang dengan hati yang sedih saya menyaksikan hampir semua atribut Demokrat dirusak, dicabut, bahkan dipotong-potong, dibuang ke parit-parit atau pun berserakan ke jalan-jalan," ucap SBY.

Ketika diwawancarai wartawan di lokasi, Sabtu (15/12/2018), SBY sambil memegangi baliho penyambutan dirinya yang sudah dalam kondisi robek pun mengaku sedih dan kecewa. Raut wajahnya tampak sedih saat berbicara di hadapan wartawan.

Dikatakan SBY, dirinya mengenal akhlak masyarakat Riau. Menurutnya, masyarakat Riau hormat terhadap nilai-nilai demokrasi, kebebasan, dan keadilan.

Karena itu, dia sebelumnya tidak langsung percaya kabar perusakan terhadap baliho hingga spanduk dan bendera PD. "Saya sempat bertanya tadi kepada masyarakat Riau, sudah berubah, karena selama 10 tahun saya memimpin, saya mengenal karakter, akhlak saudara kami yang ada di Riau ini, yang saling menghormati, menghargai apa pun perbedaan politiknya," ucap SBY.

Ia juga bangga bersyukur demokrasi di Indonesia termasuk pemilu, termasuk kompetisi sebenarnya sudah jauh maju. "Tapi, kenyataan pahit hari ini, saya tadi sempat tafakur, ya mengadu pada Allah SWT apa yang terjadi," keluh SBY dengan mata tampak berkaca-kaca saat bicara.

"Saya ini bukan capres, saya tidak berkompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi. Saya sebagai pemimpin Partai Demokrat berikhtiar, berjuang, dengan cara-cara yang baik, yang amanah, sesuai dengan yang diatur dalam konstitusi dan UU, tapi kenyataan ini yang kami dapatkan," tandasnya.

Ditambahkan SBY, dirinya telah memerintahkan jajarannya menurunkan seluruh atribut PD yang terpasang di Riau. SBY mengungkapkan lebih baik mengalah daripada menyaksikan atribut PD dirusak.

"Lebih baik kita mengalah dan diturunkan daripada kita menyaksikan bendera kita, baliho-baliho yang tidak bersalah, dirobek, diturunkan, diinjak-injak, dibuang ke selokan. Sama dengan menginjak-injak saya, merobek saya, dan membuang saya ke selokan. Lebih baik kita mengalah, turunkan semua, hari ini," pinta mantan orang nomor satu di RI itu.