RADAR NONSTOP - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) semakin menunjukkan anti Islam. Sebaiknya partai pimpinan Grace Natalie itu dikeluarkan dari koalisi Jokowi.
Begitu dikatakan pengacara Farhat Abbas menanggapi sikap politik PSI yang menolak poligami dan Perda Syariah.
"Kalau anti poligami itu anti Islam, kalau poligami itu Al-Qur'an firman jadi sodakallahulazim maha benar Allah dengan segala firman-nya, jadi gak ada yang gak benar," kata Farhat di Jakarta, Senin (17/12/2018).
BERITA TERKAIT :Tom Lembong Curhat, Jalankan Perintah Jokowi Soal Impor Gula Tapi Berakhir Bui
Tom Lembong Seret Mantan Mendag, Kejagung Sepertinya Masuk Angin?
Selain itu, Farhat kemudian mengungkit penolakan PSI pada Perda Syariah. Sikap tersebut, menurut dia, juga menunjukkan bahwa partai itu semakin anti Islam.
Karenanya, Farhat yang sejak awal dikenal sebagai pendukung petahana Jokowi-Ma'ruf Amin, tak ragu meminta agar partai besutan Sis Grace Natalie itu dikeluarkan dari barisan koalisi Jokowi-Ma'ruf.
"Dari dulu saya sudah meminta supaya PSI dikeluarkan dari koalisi (Jokowi)," katanya.
Lebih jauh, Farhat menjelaskan, bahwa poligami itu sebenarnya keadilan sila ke lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bagi yang mampu apabila dapat izin.
"Tapi kalau larangan buat kadernya sama aja menyatakan bahwa nanti kalau masuk ke parlemen merevisi UU perkawinan kalau PSI tidak setuju berarti dia tidak menghargai pluralisme dalam beragama di Indonesia," papar Farhat.
Dia juga menilai, pernyataan yang dilontarkan PSI terkait poligami jelas merugikan Jokowi. Sebab, sebagai partai koalisi bisa membuat rakyat berfikir bahwa ada keterlibatan Jokowi dalam pengambilan keputusan tersebut.
"Pernyataan-pernyataan Ketua Umum PSI ini merugikan Jokowi, jadi seolah-olah nanti Lak Jokowi ikut melarang poligami," tandasnya.