RN - Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) merespons beredarnya cuplikan video Uskup se-Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Baswedan Menjadi Presiden".
KAJ menegaskan narasi dalam video itu hoaks. "Terkait dengan beredarnya potongan video yang berjudul 'Uskup Katolik se-Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Presiden', kami tegaskan bahwa hal tersebut tidak benar," kata Sekjen Keuskupan Agung Jakarta Romo Vincentius Adi Prasojo, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (22/10/2022).
Menurut dia, Kardinal Ignatius Suharyo selaku Ketua Konferensi Waligereja Indonesia kerap menerima audiensi para tokoh dari pelbagai latar belakang. Hal itu wajar sebagai pimpinan umat Katolik.
BERITA TERKAIT :Relawan Anies Di Kota Bekasi Siap Gembosi Jago PKS, Di Jakarta Kapan Nih?
Pelantikan Prabowo Bakal Dihadiri Ganjar Dan Anies, Tensi Politik Bakal Aman Dan Sejuk
Salah satu tamu yang pernah diterima Ignatius adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ignatius menerima kunjungan Anies ke Gereja Katedral, Jakarta Pusat pada 28 September 2022.
Dalam kesempatan itu, Anies pamitan menjelang purnatugas sebagai gubernur Jakarta. Anies juga berterima kasih atas kontribusi umat Katolik dalam kerja sama banyak pihak bagi kebaikan bersama.
Romo Adi kembali menegaskan bahwa setiap pertemuan tersebut tidak pernah membahas persoalan politik.
"Hal itu selaras dengan prinsip bahwa gereja Katolik tidak berpolitik praktis. Maka, dalam pertemuan dan kegiatan tersebut, mereka tidak pernah membahas persoalan politik praktis, termasuk dalam pertemuan dengan Bapak Anies Baswedan," lanjut Romo Adi.
Romo Adi juga menegaskan bahwa Gereja Katolik Indonesia konsisten menjaga netralitas. Menurut dia, gereja Katolik mendorong proses politik yang menjunjung prinsip dan etika untuk kebaikan bersama.
Ia juga berharap seluruh pihak menjaga keharmonisan di tengah masyarakat.
"Demikian, klarifikasi untuk menghindari kesimpangsiuran informasi akibat beredarnya video tersebut. Semoga dapat dimaklumi dan kami mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga kondusivitas kehidupan publik," ujar Romo Adi.