RN - Proyek normalisasi sungai lagi dikebut. Normalisasi itu untuk antisipasi banjir.
Dalam waktu dekat, Pemprov DKI Jakarta bakal membebaskan lahan-lahan di bantaran kali. Ada 50 sampai 60 bidang yang bakal dibebaskan Dinas Dinas Sumber Daya Air (SDA).
Bidanga tanah itu seperti di Rawajati di Pancoran, Jakarta Selatan sekitar 100 bidang. Selain di Rawajati, pihaknya membebaskan lahan sepanjang 800 meter di bantaran Kali Ciliwung di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur.
BERITA TERKAIT :Jakarta Bakal Hujan Lagi, Siap-Siap Macet Horor
Hujan Sebentar Dan Tak Besar, Jalanan DKI Sudah Ngambang
Dibukanya kran pembebasan lahan membuat para calo dan mafia lahan bersorak. Para mafia itu sudah mulai bekerja sejak 2021.
Seperti diberitakan, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono diberikan tiga tugas penting oleh Jokowi. itu adalah penanggulangan banjir dan macet serta transportasi publik.
"Kita yang urus ada orang. Perjanjian dari NJOP biasa 40-60. Saya ahli waris 40 persen dan pengurus 60 persen," ungkap pemilik lahan di kawasan Cawang, Jaktim, Selasa (25/10).
Kerja si calo atau mafia tanah biasanya melakukan deal dengan pemilik lahan. Setelah deal, maka si mafia mengurus ke kelurahan, Dinas SDA hingga BPN. "Kan dari girik dan keabsahan diurus pengurus itu," bebernya.
Kepala Dinas SDA DKI Yusmada Faizal sebelumnya mengklaim setiap tahun dilakukan upaya pembebasan lahan, namun ia mengakui menghadapi kendala untuk proses pembebasan tanah yang masih berproses.
"Cuma pembebasannya ada yang 'spot-spot' sehingga fisiknya belum bisa masuk, sudah ada progres cuma masih ada 'spot-spot'. Kendalanya proses tanahnya yang harus kami benar-benar 'clear'-kan," ucapnya.
Dinas SDA sebelumnya memastikan program normalisasi Sungai Ciliwung terus berjalan dengan prioritas di tujuh kelurahan yang merupakan lokasi rawan genangan.
Selain Cawang dan Rawajati, lima kelurahan lainnya yakni Kebon Baru, Manggarai, Pengadegan, Bidara Cina dan Kampung Melayu.
Ia menyebut normalisasi tak lagi fokus pada panjang target yang perlu dicapai, melainkan merujuk pada titik rawan banjir.
Pada 2021, Dinas SDA mendapatkan anggaran Rp1 triliun untuk pembebasan lahan lima sungai atau kali dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daearh 2021.
Dinas SDA telah membebaskan lahan senilai Rp340 miliar untuk sebagian Kali Ciliwung dan Sunter 2020.
Sementara itu, berdasarkan catatan Pansus Banjir DPRD DKI, kapasitas sungai saat ini hanya mencapai 950 meter kubik per detik. Adapun, kapasitas yang direncanakan sebesar 2.357 meter kubik per detik.
Dan intensitas banjir setiap tahun berada di kisaran 2.100 hingga 2.650 meter kubik per detik. Sejauh ini, pemerintah sudah melakukan pembenahan di Kali Ciliwung sepanjang 16 kilometer dari target awal 33 kilometer.