RN - Yayasan Kridha Dhari Indonesia (YKDI) dengan bangga mempersembahkan ‘Ikrar Budaya Nusantara’ dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda di Jaya Suprana School of Performing Arts di Kelapa Gading, Jakarta.
Founder Yayasan Kridha Dhari Indonesia, Prescilla Estevina Tuerah menjelaskan, dalam momen Sumpah Pemuda tahun ini, pihaknya ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia berkomitmen menjaga kebhinnekaan, menghargai budaya serta menjaga persatuan bangsa.
"Karena itu, kami juga bangga karena acara ini bisa diisi oleh sejumlah penari dari beberapa daerah di Indonesia. Ada kelompok tari dari Sulawesi Selatan, Papua, Maluku, Sulawesi Utara. Benar-benar menyatukan beragam kebudayaan," ungkap Prescilla Estevina Tuerah di sela-sela pertunjukkan, Jumat (28/10/2022) malam.
BERITA TERKAIT :Walikota Jaksel Ajak Pemuda Dapat Berperan Dalam Pembangunan Nasional
Wow, Direktur Pelayanan PAM Jaya Syahrul Hasan Raih Jakarta Youth Award 2024
Acara diawali pembacaan Ikrar Budaya Nusantara oleh peserta parade budaya. Berlanjut acara talkshow juga sangat menarik perhatian.
Talkshow yang mengambil tema ‘Budaya Sebagai Pemersatu Bangsa’ diisi oleh tiga tokoh budaya: Jaya Suprana, pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), tokoh yang sudah tak asing kiprahnya dalam perjalanan budaya Indonesia. Lantas ada Sundari Soekotjo, maestro keroncong yang tetap dengan icon gaya berkebayanya.
Dan, Tjuk Nyak Deviana Daudsjah, maestro piano keturunan Aceh-Minahasa yang mengangkat musik tradisional ke kancah internasional.
Dalam perjalanan talkshow itu, sejumlah pertanyaan dilontarkan hadirin. Salah seorang penanya dari Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Zainal SH. Zainal adalah seorang seniman yang juga menyambi sebagai guru PKN di Kabupaten Pinrang, Sulsel.
Menurut Zainal, sebagai pemilik Sanggar seni Lasindrang dan datang dari Sulsel dengan enam orang penari untuk meramaikan acara ini, pelajaran seni budaya di sekolah-sekolah terasa kurang mendapat minat dari anak-anak milenial karena lebih banyak mereka tertarik dengan sejumlah game di gadget.
Zainal pun bertanya, bagaimana solusinya untuk bisa mengembalikan minat anak-anak sekarang untuk lebih mendalami seni dan budaya.
Pertanyaan Zainal ini dijawab dengan tegas dan tepat sasaran oleh ketiga pembicara di talkshow itu. Pianis muda kebanggaan Indonesia, Muhammad Iqbal Siddiq tampil memukau di ujung talkshow sebelum ditutup Jaya Suprana dengan berterima kasih kepada seluruh pengisi acara dan juga YKDI yang telah mewujudkan Peringatan Sumpah Pemuda secara spesial ini.
Usai itu, ada juga sejumlah tarian dan fashion show dari Roemah Kebaya Vielga dan Nu Can Collection kemudian ditutup oleh penyanyi Idol 2006, Nobo Sasami.
Aylawati Sarwono, istri Jaya Suprana yang hadir menyatakan rasa bangga karena acara ‘Ikrar Budaya Nusantara’ ini berjalan dengan lancar dan benar-benar menunjukkan Indonesia kaya seni budaya.
“Kami dari Jaya Suprana School and Performing Arts diwakili saya dan Pak Jaya hanya menyiapkan fasilitas tempat dan alat-alat, konsumsi yang diperlukan untuk terlaksananya acara ini. Tujuannya agar kembali menggugah semangat para pemuda agar tetap bersemangat, menggelora menjaga pelestarian budaya Indonesia yang tak ada duanya di muka bumi ini," tutur direktur Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) ini.
"Budaya Indonesia itu tak ada tandingannya. Itu aset berharga yang kita miliki untuk menghadapi globalisasi. Semangat terus semua pemuda Indonesia,” serunya.
Ia pun berharap acara ini dapat rutin digelar setiap tahun bertepatan Hari Sumpah Pemuda untuk memberikan kesempatan anak-anak muda berkolaborasi.