Jumat,  19 April 2024

Setop Laga Sepak Bola, Komnas HAM Offside- lah

Tori
Setop Laga Sepak Bola, Komnas HAM Offside- lah
Suasana stadion Kanjuruhan sehari pascatragedi 1 Oktober 2022/AFP Photo

RN - Komnas HAM merekomendasikan pembekuan sementara seluruh pertandingan sepak bola buntut Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober lalu.

Munculnya rekomendasi ini menuai reaksi dari sejumlah klub, di antaranya, Madura United dan Persib Bandung yang menilai Komnas HAM kurang merangkul aspek-aspek sepak bola dari hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan.

"Dia tidak melihat dari perspektif bagaimana sepak bola ini bisa segera bergulir kembali. Dia tidak punya pertimbangan itu sama sekali," kata Presiden Madura United Achsanul Qosasi, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (7/11/2022).

BERITA TERKAIT :
Liga Inggris Pakai Teknologi Pendeteksi Offside
Presenter Sepakbola Laura Woods Pamer Tato Anyar

Menurut dia, perspektif Komnas HAM dalam hasil investigasinya lebih menekankan pada persoalan HAM-nya, tetapi tidak melihat dari unsur sepak bolanya sama sekali.

Padahal, kata dia, Komnas HAM seharusnya lebih merekomendasikan tentang jaminan agar hak-hak asasi manusia dapat terakomodasi dalam sepak bola, bukan malah merekomendasikan terkait kompetisi atau sepak bolanya.

Jadi, Achsanul menilai jika Komnas HAM masuk dalam ranah sepak bolanya malah menjadi langkah yang terlalu jauh.

"Komnas HAM mestinya merekomendasikan, misalnya, demi keamanan penonton maka dalam menggelar kompetisi sepakbola harus memperhatikan apakah itu jam tayangnya atau instrumen-instrumen lain. Bukan sepakbolanya," kata Achsanul.

"Kalau begini bisa dibilang Komnas HAM agak offside lah," cetus Achsanul.

Senada dengan itu, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar juga telah meminta Komnas HAM tidak gegabah dalam mengeluarkan rekomendasi terkait pembekuan seluruh aktivitas sepak bola Tanah Air.

Ia mengatakan selama ini sepak bola bukanlah sekadar olahraga semata bagi bangsa Indonesia, namun sepak bola telah mempersatukan bangsa dan kesatuan. Bahkan, tempat silahturahmi.

"Banyak yang menggantungkan hidup juga ke sepak bola. Kalau sampai dihentikan, bagaimana?" kata Umuh.

"Kalau sampai FIFA turun (tangan), kita dibekukan (karena melihat ada intervensi dari rekomendasi ini), di-banned delapan tahun, nangis semua. Nangis semua. Mau jadi apa?" papar Umuh.