Jumat,  29 March 2024

Tsunami 30 Meter Di Banten, Pandeglang Ketar-Ketir

RN/NS
Tsunami 30 Meter Di Banten, Pandeglang Ketar-Ketir

RN - Ancaman tsunami buat Banten membuat warga parno. Daerah rawan tsunami terdapat di Pandeglang.

Potensi gelombang tsunami hingga 30 meter itu, dimana di laut selatan Jawa terdapat pertemuan lempengan Indo-Australia dan Eurasia. Kedua lempengan itu di laut selatan Banten kerap terjadi gempa tektonik di bawah magnitudo 5.

Karena itu, masyarakat pesisir selatan Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Banten, agar selalu waspada potensi gelombang tsunami tersebut.

BERITA TERKAIT :
KPPN Awards, Kebanggaan Kemenkumham Banten Raih Dua Penghargaan Dalam Sehari
JARI’98: Dimyati Natakusumah-Kyai Asep Nafis Imron Pasangan Ideal

 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir selatan Banten selalu mewaspadai adanya potensi tsunami dengan ketinggian hingga 30 meter.

"Kami minta warga pesisir selatan Banten tetap waspada, namun tidak panik berlebihan," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang Tarjono, Jumat (4/11/2022).

Menurut dia, sebetulnya pesisir selatan Banten berpotensi tsunami dan bukan hal yang baru, tetapi sudah lama berdasarkan hasil kajian keilmuan yang saat itu diungkap oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), BMKG dan instansi lain.

"Kami minta warga jika terjadi gempa dahsyat, segera mengevakuasi mandiri ke tempat-tempat yang tinggi yang aman dan tidak menunggu sirine," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan hasil kajian keilmuan potensi gelombang tsunami itu dengan gempa magnitudo di atas 7 dengan kedalaman kurang dari 60 kilometer. Masyarakat pesisir selatan Banten harus mengevakuasi secara mandiri jika terjadi gempa berkekuatan di atas magnitudo 7, karena berpotensi tsunami.

Untuk mengurangi risiko kebencanaan tsunami dan tidak menimbulkan banyak korban maupun kerusakan material, ia melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat pesisir selatan Banten. Kegiatan itu bertujuan agar masyarakat pesisir dapat mengantisipasi ketika terjadi gempa dan tsunami dengan melakukan evakuasi secara mandiri ke tempat-tempat tinggi dan lokasi aman tanpa menunggu sirine.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama memetakan jalur evakuasi di pesisir selatan untuk penyelamatan warga apabila terjadi gelombang tsunami. BPBD Lebak memetakan jalur evakuasi di pesisir selatan meliputi enam kecamatan, yakni Kecamatan Wanasalam, Malingping, Cihara, Panggarangan, Bayah, dan Cilograng.

"Kami memetakan 120 titik di enam kecamatan itu agar warga dapat memanfaatkan jalur untuk penyelamatan jiwa apabila terjadi bencana tsunami," katanya.