RN - Kader akar rumput Banteng terbelah. Ada yang pro Puan Maharani ada juga yang setuju dengan Ganjar Pranowo.
Tapi, hingga kini PDIP belum mau mengumumkan siapa capres-cawapres yang akan didukung. Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sudah meminta seluruh kader partai untuk tenang dan bersabar soal penetapan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Hasto mengingatkan, sesuai keputusan Kongres, penetapan capres dan cawapres adalah kewenangan dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
BERITA TERKAIT :Modus Baru Penipuan Siber, Klik Saya Bukan Robot, Duit Di Rekening Langsung Ludes
Sikap PDIP Terhadap Prabowo Beda, Adian Ngaku Akan Kritis, Puan Mendukung Tanpa Sodorkan Nama Menteri
Ia tidak berharap kadernya ikut-ikutan mendeklarasikan dukungan terhadap bakal pasangan calon yang namanya sering muncul. "Kita tunggu dengan disiplin keputusan Ibu Ketua Umum terkait penetapan Capres dan Cawapres," ujarnya, Kamis (10/11/2022).
Sumber di PDIP menyebutkan, banyak kader yang juga mendukung Puan Maharani. Bedanya kata dia, pendukung Puan tidak seperti Ganjar.
"Kalau pendukung Ganjar kan cuap-cuap. Kalau pendukung Puan kerja senyap artinya tidak genit dengan publikasi," ungkapnya.
Sanksi Berat
PDIP tidak mau dicap pilih kasih. Diketahui, pendukung Ganjar Pranowo dan Puan Maharani juga kena sanksi. Anggota Dewan Kolonel yang menjagokan Puan Maharani sebagai capres partai banteng moncong putih juga kena sanksi.
Seperti diberitakan, penegasan sanksi untuk loyalis Puan Maharani itu disampaikan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun.
Komarudin mengatakan, DPP PDIP akan memanggil dan memberikan sanksi berat kepada para anggota Dewan Kolonel.
PDIP memperlakukan semua kader secara setara. Oleh sebab itu, partai tak hanya memberi sanksi kepada Ganjar Pranowo karena menyatakan siap sebagai capres namun juga kepada Dewan Kolonel.
Bahkan, Komarudin menekankan, sanksi untuk para anggota Dewan Kolonel akan lebih berat karena menyalahi aturan partai.
“Mengapa mereka ini [Dewan Kolonel] langsung dijatuhkan sanksi terakhir, sanksi keras dan terakhir? Karena mereka lakukan kegiatan di luar AD/ART partai, dan sudah pernah diberi peringatan pertama,” ujarnya.
Sedangkan Ganjar, Komarudin mengungkapkan hanya diberikan sanksi lisan. “Kalau Bung Ganjar tadi saya sampaikan, meskipun pernyataan itu tidak melanggar aturan tapi menimbulkan multitafsir di media karena itu kami memberi sanksi teguran lisan,” jelasnya.