RN - Budi Hartono, Michael Hartono, Prajogo Pangestu dan Sri Prakash Lohia menjadi orang-orang paling tajir di Asia.
Empat nama tersebut mampu menyaingi ominasi Jack Ma serta Mukesh Ambani. Diketahui, Budi Hartono memiliki harta US$ 19,6 miliar, Michael Hartono US$ 18,5 miliar, Prajogo Pangestu US$ 5,70 miliar dan Sri Prakash Lohia US$ 5,42 miliar.
Mereka masuk dalam data Bloomberg Billionaire Index, dari daftar 500 orang terkaya di dunia di 2022.
BERITA TERKAIT :Artis Tajir, Bisnis Prilly Latuconsina Dari Klub Bola Hingga Toko Roti
Duit Prajogo Pangestu Bakal Numpuk, Jadi Triliuner 2028
Dikutip dari Majalah Forbes, posisi pertama dan kedua orang terkaya di Indonesia masih dipegang oleh Hartono Bersaudara yakni Budi Hartono dan Michael Hartono.
Keduanya menempati posisi teratas konglomerat paling kaya di Indonesia selama lebih dari satu dekade secara berturut-turut. Sumber uang Sumber kekayaan terbesarnya berasal dari kepemilikan pada Bank BCA dan perusahaan rokok Djarum.
Djarum sendiri masuk dalam deretan perusahaan rokok paling besar di Indonesia bersama dengan Gudang Garam dan Sampoerna.
Lalu, Prajogo Pangestu. Putra seorang pedagang karet itu memiliki kisah panjang dalam merintis karirnya. Sempat merantau ke Jakarta untuk mengubah nasib, tetapi belum beruntung karena tak kunjung mendapat pekerjaan dan memutuskan balik ke kampung halaman.
Saat kembali itulah, Prajogo Pangestu bekerja menjadi sopir angkot. Dari profesi itu dia bertemu dan mengenal pengusaha kayu asal Malaysia, Bon Sun On alias Burhan Uray pada tahun 1960-an.
Dari situ karir Prajogo Pangestu dimulai, ikut Burhan Uray di PT Djajanti Group pada 1969. Dalam perjalanannya, Prajogo dikenal sebagai bos kayu lewat PT Barito Pacific. Kemudian bisnisnya terus meningkat hinga mulai go public pada 1993.
Gurita bisnis Prajogo Pangestu tidak hanya di industri perkayuan, bisnisnya meluas ke bidang petrokimia, minyak sawit mentah, hingga properti. Pada 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70% dari perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sementara Sri Prakash Lohia adalah pendiri dan ketua Indorama Corporation. Indorama Corporation adalah perusahaan petrokimia dan tekstil. Lohia lahir dan besar di India, tetapi menghabiskan sebagian besar masa hidup profesionalnya di Indonesia.
Kini Indorama juga telah memiliki 18.000 karyawan dari berbagai dunia. Indorama juga memiliki lebih dari 20 manufaktir di 8 negara.