Jumat,  22 November 2024

Geger 100 Pulau Dilelang, Di Maluku Dibanderol Rp 1,5 Miliar

RN/NS
Geger 100 Pulau Dilelang, Di Maluku Dibanderol Rp 1,5 Miliar
Salah satu pulau di Kepulauan Widi, Maluku Utara.

RN - Ratusan pulau di timur Indonesia dilelang. Aksi lelang ini membuat geger publik.

Tercatat ada 100 pulau tropis di Kepulauan Widi, Maluku Utara. Pulau itu bakal ditawarkan untuk dilelang di New York mulai 8-14 Desember.

Dilansir dari The Guardian, Minggu (4/12/2022), gugusan kepulauan ini dicap sebagai ekosistem atol karang paling lengkap yang tersisa di bumi. Cap fantastis itu diberikan oleh Sotheby, tempat pelelangan besar di New York.

BERITA TERKAIT :
Gembar-Gembor Mau Pensiun, Luhut Dilantik Prabowo 
Luhut Mau Jadi Penasihat Prabowo, Tapi Gerindra Belum Sreg Tuh

Sotheby sendiri belum menyebutkan harga awal yang diharapkan untuk pelelangan gugusan pulau Widi. Hanya saja kemungkinan penawar diminta untuk memberikan deposit sebesar US$ 100.000 atau sekitar Rp 1,54 miliar (dalam kurs Rp 15.400).

Penawaran bakal dibuka pada pukul 4 pagi waktu New York pada 8 Desember, dengan pemenang diminta untuk menginvestasikan jumlah yang besar ke dalam pengembangan Kepulauan Widi yang luasnya diyakini mencapai 10.000 hektare.

Pengembang Kepulauan Widi, di Maluku Utara, PT Leadership Islands Indonesia (LII) sendiri sudah angkat bicara soal heboh kabar 100 pulau di kawasan Kepulauan Widi dijual.

PT LII menegaskan pihaknya tidak melakukan penjualan hak milik pulau, yang sebetulnya dilakukan adalah mencari mitra investor untuk pengembangan pariwisata di Kepulauan Widi.

Juru Bicara LII Okki Soebagio menyatakan untuk mempercepat investasi ke Kepulauan Widi pihaknya bekerja sama dengan rumah lelang Sotheby di New York untuk mencari mitra investor dengan model lelang.

"Dalam rangka mempercepat proses investasi asing besar ke pengembangan Kepulauan Widi paska pandemi, LII mengambil langkah untuk bekerja sama dengan Sotheby's Auction Concierge yang berbasis di AS dan Inggris," papar Okki dalam keterangannya.

Sotheby's Auction Concierge dinilai tepat menjadi tempat bagi LII mencari mitra investor dan 'memasarkan' proyek pengembangannya. Rumah lelang itu, menurut pihak Okki sudah memiliki database klien internasional yang fokus untuk berinvestasi pada bisnis real estat maupun perhotelan.

Proses lelang yang dilakukan pun buka untuk kepemilikan Kepulauan Widi, namun yang dilelang adalah kesempatan untuk bermitra dengan LII untuk menggarap potensi wisata di Kepulauan Widi.

"Proses lelang yang dijalankan adalah untuk menjual interest dalam LII. Hal ini bertujuan untuk menarik investor yang memiliki semangat dan visi yang sama dengan LII, yakni visi yang berfokus pada area konservasi skala besar, pembangunan yang berkelanjutan (sustainable), dan pemberdayaan masyarakat," ungkap Okki.

"Sekali lagi, kami sampaikan bahwa Sotheby's Auction Concierge dan LII sama sekali tidak bermaksud untuk menjual pulau Widi," tegasnya.