Jumat,  22 November 2024

Bosnya (Michael) Mundur, Pengamat: PSI Jakarta Terancam Kena Tsunami?

RN/NS
Bosnya (Michael) Mundur, Pengamat: PSI Jakarta Terancam Kena Tsunami?
Michael Victor Sianipar.

RN - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bisa kena tsunami. Sebab, bosnya di DKI Jakarta yakni Michael Victor Sianipar mundur.

Michael Victor Sianipar resmi mundur sebagai kader dan Ketua DPW PSI DKI Jakarta pada Senin (5/12). Mundurnya Michael bisa berdampak pada stabilitas PSI di ibu kota.

Diketahui, Michael adalah salah satu pendiri yang membesarkan PSI di Jakarta. Sejak dipimpin Michael PSI berhasil mendapatkan 404.508 suara atau 8 kursi di DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih.

BERITA TERKAIT :
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Pengamat: Orang Lama Jangan Ikut Seleksi, DPRD Harus Audit Anggaran KPID Jakarta

Dia merasa perjuangan politiknya tak dapat dilanjutkan bersama partai berlambang tangan yang sedang menggenggam mawar itu.

Dia lalu bernostalgia saat mulai bergabung dengan PSI. Partai baru itu, dia menyampaikan, dulu masih berupa piringan putih, penuh cita-cita dan harapan, serta menarik perhatian anak muda.

"Kami bangun PSI di Jakarta dari nol, dari tidak dikenal sama sekali hingga menjadi kekuatan politik yang diperhitungkan di Jakarta," tegasnya.

Meski begitu, dia mengaku bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepadanya selama ini di dalam tubuh PSI. Michael bergabung dengan PSI sejak 2015.

Bekas staf Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ini kemudian dipercaya menjabat Ketua PSI Jakarta Pusat pada 2015-2017 dan naik menjadi Ketua DPW PSI Jakarta pada 2017. Dia juga bergabung dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI sepanjang 2021-2022.

“Keluar dari DPW dan PSI sekaligus, saya mengundurkan diri,” kata Michael, Senin (5/12/2022).

Meski menyebut terpaksa cabut dari partai besutan Grace Natalie itu, dia memastikan PSI berlangsung secara profesional dengan pendanaan yang bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga, setiap laporan kinerja tahunan PSI, dia sebut bisa dibaca publik dengan mudah.

“Tidak mungkin PSI Jakarta menyuarakam transparansi dan akuntabilitas di Pemprov DKI kalau prinsip tersebut tidak kami jalankan sendiri di internal kami,” tambahnya.

Sejak bergabung di PSI pada 2015, dia mengatakan, PSI telah konsisten menjadi kekuatan penyeimbang Gubernur DKI Jakarta sebelumnya Anies Baswedan. Hal itu, dia sebut tercermin dari adanya interpelasi menyoal Formula E.

“Saya pastikan PSI Jakarta telah berusaha keras untuk kritis namun tetap obyektif dan konstruktif. Namun dengan berat hati, sudah saatnya saya mengundurkan dari dari partai yang saya cintai ini,” tuturnya.

Diketahui, posisi Ketua DPW DKI Jakarta setelah Michael mundur, digantikan sementara oleh salah satu pendiri PSI Grace Natalie. Dirinya, sempat menjabat Ketua Umum PSI sebelum kini dipimpin Giring.

Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari pihak PSI. "Saya belum putuskan akan ke mana," tegas Michael.

Pengamat politik Adib Miftahul menilai mundurnya Michael harus menjadi catatan khusus buat PSI. Sebab, PSI harus membangun lagi dari nol soal jaringan di Jakarta.

"Kalau gagal membangun imej bisa kena tsunami PSI. Apalagi 2023 adalah tahun politik, kan bisa oleng konsolidasi PSI," tegasnya.

Pendiri Kajian Politik Nasional (KPN) ini menyarankan agar PSI bisa melakukan koreksi secara internal. Karena, mundurnya Michael bukanlah yang pertama sebelumnya beberapa tokoh PSI seperti Sunny Tanuwidjaja, Tsamara Amany hingga Surya Tjandra.

"Tokoh-tokoh inikan dikenal sebagai orang yang membesarkan PSI. Nah, PSI harus segara sigap ambil langkah," tambahnya.