RADAR NONSTOP - Sedang asik kampanye di Banten, Sekjen DPP PDIP Hasto malah dilaporkan ke Bawaslu RI oleh Tim Advokat Indonesia Bergerak (TAIB).
Anak buah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu dilaporkan atas dugaan menghina dan memfitnah paslon Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Menanggapi laporan itu, Hasto mengaku siap dipanggil pihak Bawaslu. Hasto mengatakan, dirinya dilaporkan lantaran ucapannya saat melangsungkan Safari Poltik Kebangsaan di Banten. Terutama, saat mengutarakan 'Masyarakat ini mau pilih yang mana? Mau penyebar fitnah atau yang difitnah?'.
BERITA TERKAIT :Saling Serang Pramono-Rano Vs RIDO, Kenapa Kerja Bawaslu DKI Lelet Ya?
Ocehan Janda Kaya Nikahi Pemuda Pengangguran, Suswono Mangkir Terus Dari Panggilan Bawaslu, Pakai Jurus Ngeles?
"Sebagai warga negara yang taat hukum, saya siap memenuhi undangan Bawaslu. Apa yang saya sampaikan berdasarkan hal-hal yang faktual, bahwa sejak tahun 2014, dari berbagai pengakuan Pihak Terpercaya, Obor Rakyat yang penuh fitnah kepada Pak Jokowi dilakukan oleh TimSes Pak Prabowo," ujar Hasto dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (27/12/2018).
Hasto berdalih, jika pihaknya memiliki hasil kajian dari organisasi independen, kelompok Pro Demokrasi, dan kelompok Anti Hoax, yang menurutnya berkesimpulan bahwa paslon Capres - Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin menjadi telah menjadi sasaran hoax terbesar dibandingkan Prabowo - Sandiaga.
“Jadi apa yang saya sampaikan adalah kebenaran dalam politik yang bisa dibuktikan secara faktual maupun bukti material yang bisa dipertanggung jawabkan secara hukum," elaknya.
Lebih lanjut katanya, pelaporan yang dilayangkan oleh TAIB tak terlalu diambil pusing. Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf ini, mengatakan dengan adanya gugatan tersebut, artinya pernyataannya tetap sasaran.
"Menyentuh nurani dan proses selanjutnya melalui proses di Bawaslu, saya yakini, akan semakin besar arus positif agar kampanye benar-benar sesuai tradisi politik Indonesia yang santun, penuh toleransi, dan berkeadaban, bukan sebaliknya memfitnah dan merusak," ungkapnya.
"Gugatan TimSes Prabowo tersebut akan saya jawab dengan baik melalui alam pikir yang jernih, karena momentumnya telah tiba, bahwa suara diam masyarakat Indonesia yang mencintai kebenaran dan budi pekerti dalam politik adalah suara terbesar rakyat," tandasnya.