Jumat,  29 March 2024

Rusak Citra Partai, DPP PDIP Bidik Pemain Bansos Beras Busuk DKI

Zaber
Rusak Citra Partai, DPP PDIP Bidik Pemain Bansos Beras Busuk DKI
-Net

RN - Pemberitaan dan unggahan Twitter akun Kurawa terkait temuan beras busuk yang diduga kuat Bansos DKI 2020, hingga 1000 ton di salah satu gudang sewaan Perumda Pasar Jaya di Pulogadung membuat gerah DPP PDI Perjuangan.

Menurut sumber radarnonstop.co, DPP PDI Perjuangan terus memantau perkembangan dugaan kasus Bansos beras busuk tersebut, terlebih beberapa nama politisi partai berlambang banteng itu yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD DKI, disebut - sebut ikut cawe - cawe.

“Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sudah seringkali mengingatkan dan ultimatum kader agar tidak menyalahgunakan kekuasaan dari rakyat dengan melakukan tindak pidana korupsi,” ujar sumber radarnonstop.co di intenal DPP PDI Perjuangan yang namanya enggan disebutkan.

BERITA TERKAIT :
Golkar Legowo Jika PDIP Gabung Prabowo, Emang Sudah Siap Jatah Menteri Berkurang?
Puan Sebut Tak Ada Arahan Hak Angket, Ganjar Gigit Jari Dong 

Pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ini, juga pernah disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat membuka pelatihan antikorupsi bagi 27.802 bacaleg dari PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (14/12/22) silam.

"Ibu Megawati, beliau berulang kali, ribuan kali mengingatkan, jangan salah gunakan, jangan salah gunakan kekuasaan yang diperoleh dari rakyat dengan melakukan korupsi," kata Hasto.

Dari pesan Megawati itu, Hasto kemudian menjelaskan soal Pancasila yang juga sebagai dasar agar semua pihak terhindar dari perilaku korupsi. Dia mencontohkan, sila kelima yang berkaitan dengan keadilan sosial. Sila ini dianggap melekat dengan cita-cita antikorupsi.

“Bagaimana saudara-saudara sekalian bisa menggerakkan semangat antikorupsi ketika saudara-saudara sekalian tidak mengobarkan semangat kemanusiaan itu. Semangat kekuasaan untuk rakyat, kekuasaan untuk mereka yang tertindas, keadilan sosial bagaimana korupsi memang pada akhirnya mencegah itu," katanya pula.

Oleh karena itu, DPP PDIP memulai tahapan seleksi bakal calon anggota legislatif dengan memberikan pendidikan antikorupsi. Setelah lolos tahapan pendidikan antikorupsi, kader-kader itu melanjutkan ke tahapan psikotes oleh internal partai.

"Menjelang bulan April itu nanti bakal-bakalnya itu akan dikurangi satu persatu, sehingga bulan April baru ditetapkan sebagai calon anggota legislatif dalam daftar calon sementara (DCS)," ujarnya pula.

Hasto mengatakan, tahapan seleksi caleg belum selesai di situ. Mereka masih harus menunggu pengumuman KPU untuk dapat ditetapkan sebagai caleg PDIP untuk Pileg 2024. Menurut dia, ada sejumlah penilaian dari KPU untuk menetapkan caleg-caleg tersebut.

“Mengingat untuk menjadi anggota legislatif, saudara sekalian harus memahami bagaimana ideologi Pancasila, bagaimana termaktub di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan spirit kelahirannya pada tanggal 1 Juni 1945," kata Hasto.

Hal senada juga dikatakan, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi Djarot Saiful Hidayat mengatakan para bakal caleg PDIP digembleng melalui Sekolah Partai sejak dini, khususnya menyangkut jiwa serta karakternya.

Menurut dia, semua kader harus memahami dan menghidupi ideologi Pancasila serta prinsip korupsi adalah tindakan kejahatan yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila, sehingga harus diberantas.

"Seseorang yang ber-Tuhan tidak akan melakukan korupsi. Mereka yang berperikemanusiaan juga tidak akan menyakiti sesama manusia dengan melakukan korupsi," kata Djarot.

Sebagaimana diketahui dari unggahan di Twitter akun Kurawa, beberapa nama politisi PDI Perjuangan disebut ikut cawe - cawe beras busuk Bansos DKI 2020. Imbasnya ditemukan 1000 ton lebih beras busuk di gudang sewaan milik Pasar Jaya di Pologadung dan diperkirakan adanya dugaan korupsi Rp2,85 triliun.

Adapun nama politisi PDI Perjuangan dalam unggahan Twitter akun Kurawa ikut cawe - cawe Bansos DKI 2020, yakni, Pandapotan (PT Samudra Barokah Sejahtera) dan Syahrial (Safa Bintang) dan Yuke (Mitra Sarana Indo), Sita Adik Ibu Cinta Mega.

Sebelumnya, Aktivis Senior Forkot, Agung Wibowo Hadi menyarankan Ketua DPD PDIP Jakarta, Ady Wijaya alias Aming menindak tegas kader banteng disebut - sebut cawe - cawe Bansos DKI 2020 - 2021.

Sebab, menurut Agung, kelakuan anggota dewan yang disebut - sebut Rudi Valinka dan diunggah di Twitter akun Kurawa sangat mencoreng wajah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

 

 

#Bansos   #PDIP   #DPRD