RN - Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) Willy Prakarsa mengingatkan kembali bangkitnya para petualang isu agama menjelang perhelatan Pemilu 2024.
Willy, sapaan akrab Ketua Presidium JARI’98 ini sangat menyesalkan masih adanya pihak yang kembali memainkan isu politik identitas menjelang Pilpres 2024.
Ironisnya persoalan instrumen agama itu sengaja dipakai untuk merebut kekuasaan politik.
BERITA TERKAIT :Meski Diguyur Hujan, Dukcapil Penjaringan Tetap Gelar Pelayanan di Pos RW 17
Biar Tahu Item Loksem Binaan UMKM, Kelurahan Penjaringan Tebar Data di Website Pemkot Jakut
“Isu politik identitas jelang Pemilu 2024 kembali dimainkan buat dongkrak suara dan popularitas,” kata Willy dikutip akun Twitternya @prakarsa99Willy, Selasa (31/1/2023).
Ditegaskan Willy, agama bukanlah pemicu intoleransi. Agama justru harus menjadi inspirasi bagi kebaikan dan kemaslahatan.
Jadi kalau agama dijadikan justifikasi kepentingan politik maka dampaknya akan sangat berbahaya. “Isu politik identitas juga akan terjadi turbulensi bagi para oknum bajingan,” tandasnya.
Diketahui, sejak beberapa tahun terakhir ini, politisasi agama sedang menyeruak ke ruang-ruang publik Indonesia. Hal itu menyebabkan bangkitnya kembali para petualang agama.
Politisasi agama yang cenderung berlebihan dan overdosis itu menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan berbangsa, beragama, dan bernegara di Tanah Air.