RN - Elektabilitas Anies Baswedan memang dikenal slow. Ibarat mesin motor, Anies itu seperti empat tak.
Pelan, pelan dan pas waktunya ngebut terus lalu naik tinggi. Belajar dari Pilkada DKI Jakarta, nama Anies memang tidak diunggulkan menang.
Seluruh lembaga survei menyebut pasangan Ahok-Djarot yang tertinggi diikuti AHY-Syilviana Murni. Sementara Anies-Sandi selalu diurutan terakhir.
BERITA TERKAIT :Bung Berewok, Prabowo: Panggil Saya Fu Manchu
Wow, Gaya Bung Berewok Carmuk Ke Prabowo?
Anies menjadi sasaran bully dan tidak pernah diprediksi menang pilkada. Bahkan markas kantor timses-nya di Cicurug, Menteng, Jakpus selalu sepi.
Tapi, mendadak Anies menyalip AHY diputaran pertama. Lalu, diputaran kedua mengalahkan Ahok. Nah, kondisi Pilkada DKI dengan survei Pilpres 2024, saat ini hampir sama.
Nama Anies naik pelan dan selalu kalah. Jarang ada lembaga survei menyebut nama Anies sebagai pemenang elektabilitas.
Tapi Anies terus bergerak. Walau pelan tapi pasti. Setiap kali kunjungan ke daerah, warga yang menyambutnya selalu ramai hingga PKS dan Demokrat menyusul NasDem untuk mendukung Anies di pilpres.
Padahal setiap hari Anies dibully akun-akun buzzer. Anies tetap diam dan tak membalas aksi bully. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tetap slow dan ogah ambil pusing.
"Bully itu biasa dan sudah menjadi resiko. Buat apa membalas yang tidak penting. Di Puji tidak terbang di bully tidak tumbang," ucap Anies saat masih menjabat sebagai gubernur.
Kamis (2/2), bakal calon presiden (capres), Anies Baswedan menemui Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta.
Ia datang bersama Sudirman Said, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya, dan Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman.
Usai pertemuan tersebut, Anies berterima kasih kepada AHY yang kali ini menjadi tuan rumah tim kecil Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS. Ia juga berterima kasih kepada AHY yang sudah menyatakan sikap resmi mendukungnya sebagai capres.
"Jadi pertemuan sore ini kami sampaikan, ini bagian dari perjalanan kita ke depan bahwa makin solid," singkat Anies di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/2/2023).
AHY sebagai turan rumah mengaku senang dengan silaturahmi yang digelar oleh Anies beserta tim kecil Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS. Pertemuan tersebut juga disampaikannya berlangsung dengan semangat kebersamaan.
"Acara berlangsung baik, cair, dan tentunya penuh dengan semangat kebersamaan," ujar AHY.
Soliditas tecermin dari Anies dan ketiga partai politik yang kerap disebut sebagai Koalisi Perubahan itu. Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS pun disebutnya siap menjalin kerja sama politik untuk menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Tentunya bersama Bapak Anies Baswedan kami juga senang sekali mendapatkan berbagai cerita, termasuk kami membangun harapan bersama untuk bisa kita perjuangkan, kita kawal, dari mulai sekarang sampai dengan nanti pemilu 2024," ujar AHY.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya mengapresiasi PKS yang resmi mendukung Anies sebagai capres. Menurutnya, sikap tersebut merupakan wujud keseriusan koalisi antara Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.
"Kita bersyukur dan mengapresiasi bahwasanya eksistensi dari tim kecil Koalisi Perubahan selama ini itu membuncah. Bukan suatu lip service, orang boleh berkata apapun," ujar Willy lewat pesan singkat, Selasa (31/1/2023).
"Anies sebagai simbol perubahan yang menjadi denyut nadi keinginan publik. (Sikap resmi PKS) ya suatu langkah maju, memberikan kepastian lah," sambungnya.