Kamis,  25 April 2024

JAS Sekda DKI Bakal Dilantik, Penjudi Amsiong Deh

RN/NS
JAS Sekda DKI Bakal Dilantik, Penjudi Amsiong Deh
Joko Agus Setyono (JAS).

RN - Walau belum diumumkan secara resmi tapi Joko Agus Setyono yang bakal terpilih makin santer. Alhasil, banyak penjudi yang amsiong.

Sebab, banyak penjudi yang tidak memilih Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Bali yang akrab disapa JAS. Umumnya penjudi menjagokan Kepala BPKD DKI Jakarta Michael Rolandi Cesnanta Brata, serta Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma.

"Joko alias JAS yang jadi, 99 persen sudah final," ungkap sumber di Balai Kota, Selasa (14/2) yang namanya enggan disebutkan.

BERITA TERKAIT :
Ahok Tak Sekuat Dulu, Pamor Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono Melejit
Jokowi Melanggar Etika Karena Dukung Paslon, Tapi Gak Bisa Terjerak Hukum

Sumber itu malah yakin dalam minggu ini, JAS bakal diumumkan dan dilantik menjadi Sekda DKI. "Kabarnya minggu ini," tegasnya.

Aktivis di Jakarta yang mengaku ikut taruhan juga mengakui kalau dirinya tidak memilih JAS. "Kalah saya, inikan taruhan iseng saja untuk iseng-iseng," bebernya.

Taruhan kata dia, hanya untuk mengasah filling. "Buat filling aja, apakah jitu atau tidak. Sekalian mengasah analisa dong," tukas LSM yang biasa kritis terhadap Pemprov DKI ini.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebelumnya mengaku tidak memiliki kriteria khusus untuk calon Sekretaris Daerah (Sekda) DKI. Dia hanya menginginkan Sekda DKI yang memahami soal anggaran daerah.

"Yang penting tahu anggaran, yang penting paham terkait dengan proses APBD DKI," kata pria yang biasa disapa HBH ini, beberapa waktu lalu.
Sejalan dengan HBH, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi berbicara mengenai kriteria Sekretaris Daerah (Sekda) DKI. Prasetyo memandang sosok Sekda mesti memahami pengelolaan anggaran.

"Satu, dia harus mengerti anggaran," kata Prasetyo di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2023).

Politikus PDIP itu menilai sosok Sekda terpilih akan mengambil peran sebagai 'wasit' satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta. Karena itu, lanjut dia, Sekda mesti menyeleksi betul mana program kerja yang layak dianggarkan.

"Kedua, tahu bagaimana pengelolaan, karena dia kan juga istilahnya sebagai wasitnya SKPD, mana yang perlu dianggarkan, mana yang tidak perlu dianggarkan," jelasnya.

Dengan begitu, pembahasan anggaran dalam rapat bersama DPRD DKI Jakarta dan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) berjalan efektif.

"Supaya di dalam rapat Banggar nanti sudah fokus apa yang saya katakan tadi," ucapnya.

Di sisi lain, Politikus PDIP itu tetap menyerahkan penunjukan Sekda kepada Presiden RI Joko Widodo dan Mendagri Tito Karnavian. Menurutnya, ketiga nama yang disetorkan merupakan kandidat terbaik berdasarkan hasil seleksi.

"Kalau soal calon Sekda tinggal Istana dan Menteri Dalam Negeri yang menentukan siapa di antara 3 orang yang sudah diserahkan nama-nama tersebut," ujarnya.

"Tapi di antara ketiga nama yang (dipilih) itu adalah yang terbaik dari penyeleksian yang ada," tambahnya.

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta mengumumkan hasil akhir seleksi terbuka untuk jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta. Sebanyak tiga pelamar lolos tahapan tersebut.

Pengumuman itu disampaikan melalui dokumen Pengumuman Nomor 4 Tahun 2023 tentang hasil seleksi terbuka Jabatan pimpinan Tinggi Madya Sekda DKI Jakarta. Dokumen itu ditandatangani oleh Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro selaku Ketua Panitia Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya pada 27 Januari 2023.

 

#SekdaDKI   #Joko   #HBH