RN - Analis kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menegaskan, kasus dugaan korupsi Formula E harus segera dinaikkan ke penyidikan. Kalau digantung Koruptor merajalela, merasa aman dan nyaman.
Alasannya, selama ini sudah banyak yang dipanggil, termasuk yang terakhir mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang saat ini menjadi Capres Partai Nasdem.
“Akan tetapi hingga saat ini tidak ada statusnya, jadi harus ada statusnya. Sehingga tidak sekadar penyelidikan, tapi penyidikan, disidik gitu, investigasinya begitu. Nanti setelah disidik kan ditetapkan tersangkanya siapa. Kalaupun Pak Anies tidak masuk ya kan gapapa. Artinya kan nanti siapa yang jadi tersangka. Ini kan juga untuk menghindari ya. Pak Anies juga kan nanti tidak terbebani kalau sudah jelas. Kalau sekarang kan seolah-olah dia yang bertanggungjawab atas Formula E itu. Jadi biar tahu siapa yang bertanggungjawab. Ini kan ngambang, nggak ada kepastian, jadi harus disidik,” tegas Trubus.
BERITA TERKAIT :Jakpro Nyerah Soal Formula E, Iwan Takwin Lempar Handuk?
Bek Liverpool Jadi Bos Tim F1
Trubus juga mengatakan, agar kasus ini transparan, penyidikannya dibuka oleh KPK secara terang benderang. Ini pelakunya, ini kejadiannya, berapa kerugian negaranya kan gitu.
Apalagi, tambah Trubus, pada bulan Juni mendatang Formula E akan kembali digelar. Karena itu, KPK harus segera umumkan agar tidak timbul keraguan.
“Apalagi persepsi publik masih negatif terhadap Formula E ini. Kasihan kan panitia penyelenggara yang sekarang, nanti dianggapnya masih bagian dari masa lalu yang terlibat,” ujar Trubus.
“Misalnya orang sekarang menganggap ketua DPRD terlibat kan dia sekarang jadi panitia ya, itu makanya harus jelas. Kalau terlibat gitu kan bisa diganti. Dugaan publik banyak sekali, menganggap ketua DPRD terlibat karena yang ngolah anggarannya kan dia, ketua banggarnya dia, masa ketua banggarnya mau cuci tangan, kan nggak mungkin”.
Trubus juga menyayangkan, Ketua KPK Firli Bahuri selama ini cuma jargon semata, tapi buktinya tidak berani. KPK harus didorong.
“Susahnya KPK kan nggak independen lagi sih, Eksekutif dia. Jadi nggak mungkin jeruk minum jeruk. Kita dorong saja lewat publik agar KPK bertindak sehingga tidak ada keraguan lagi. Kalau digantung seperti ini Koruptor bisa merajalela. Merasa aman nyaman. Rame-rame flexing ini juga kan harus diungkap semua, juga termasuk pejabat negara yang punya kekayaan diluar nalar ini, mencurigakan ya. Jadi diungkap saja lah semuanya,” pungkas Trubus.