Minggu,  12 January 2025

BW sebagai Eks Pimpinan KPK Harusnya Dorong KPK Tuntaskan Kasus Korupsi Formula E agar Clean & Clear Sebelum Anies Daftar Capres

CR
BW sebagai Eks Pimpinan KPK Harusnya Dorong KPK Tuntaskan Kasus Korupsi Formula E agar Clean & Clear Sebelum Anies Daftar Capres
Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto -Net

RN - Publik Diframing agar KPK Rusak Jika Menetapkan Anies Baswedan sebagai Tersangka Formula E.

Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, hari ini.

Framing terhadap KPK itu tampak jelas dari sikap para komisioner lembaga antirasuah itu yang kini menjadi pendukun militan Anies Baswedan, salah satunya Bambang Widjojanto alias BW.

BERITA TERKAIT :
Jakpro Nyerah Soal Formula E, Iwan Takwin Lempar Handuk?
Bek Liverpool Jadi Bos Tim F1

“BW sangat tendensius terhadap KPK hari ini karena salah satunya koleganya diperiksa selama 11 jam dalam kasus dugaan Korupsi Formula E. BW coba menjawab kasus dugaan korupsi dengan opini politik karena antara ucapan dan tindakan dari BW dengan mempolitisasi setiap kasus korupsi saat menjadi komisioner KPK,” ungkap Hari Purwanto.

Bentuk kepanikan dan ambisi BW karena KPK saat ini bekerja secara profesional dan mentersangkakan dengan alat bukti dan bukan dengan opini. Bahkan KPK semakin didiskreditkan malah makin ganas bekerja.

“Tentunya BW sebagai pendukung dan loyalis yang mendukung Anies sebagai Bacapres memiliki kekhawatiran dan kepanikan dengan posisi telah diperiksa Anies Rasyid Baswedan (ARB). Namanya kepanikan dan kekhawatiran tentu beragam ekspresi yang dilakukan, sehingga BW akan bereaksi dengan cara-cara normal maupun abnormal dilakukan oleh para pendukung dan loyalis dari ARB,” terang Hari.

Padahal seharusnya, imbuh Hari, BW sebagai mantan komisioner KPK dan juga loyalis dan pendukung bacapres Anies Rasyid Baswedan harusnya segera mendorong KPK untuk segera menuntaskan kasus dugaan korupsi Formula E agar clean and clear sebelum pendaftaran capres. Karena kan ada salah satu bacapres yang selalu resah dengan pemeriksaan kasus ini terutama para loyalis dan pendukungnya.

“BW sebagai mantan komisioner baiknya jangan membangun opini dengan membandingkan antara kasus dan sebaiknya mendorong KPK saat ini punya waktu ideal untuk menuntaskan kasus ini sebelum pendaftaran capres. Jangan sampai ada yang merasa terzalimi dengan kasus ini dan juga jangan sampai rakyat yang terzalimi sekiranya bacapres itu terlibat tetapi tidak dituntaskan. Apalagi salah satu eks pimpinan KPK, Saut Situmorang menjadi Relawan Bacapres Anies Rasyid Baswedan,” cetus Hari.

Hari juga mengatakan, BW perlu diperiksa keberpihakannya. Apakah dia bicara sebagai aktivis anti korupsi atau tim sukses bacapres. Apakah dia bicara dalam kapasitas sebagai mantan pimpinan KPK ataukah sebagai tersangka kasus rekayasa saksi.

“Nalarnya sangat tidak logis. Kasus Formula E sudah digarap hampir 1 tahun. Selama itu pula pemberitaan tak pernah surut. Justru patut diduga, kasus Formula E tidak pernah menjadi penyidikan karena konon dijaga oleh dua orang kuat di penindakan,” tukas Hari.

Ditambahkannya, usai dua orang itu dipulangkan ke institusi asal, kenapa banyak yang naik darah dan menghujat KPK? 

“Perlu dicatat ini juga bisa disebut sebagai insinuasi terhadap KPK. Publik diframing seolah KPK rusak kalau menetapkan AB sebagai tersangka,” ujarnya.

Seterusnya Hari Purwanto menyarankan agar Pimpinan KPK bisa melaporkan BW dan sejumlah pendukung AB lainnya yang bertindak seolah akademisi tetapi sejatinya sedang obstruksi keadilan. 

“Laporan tersebut boleh saja ditujukan ke Mabes Polri. Siapa tahu berkas lama BW juga masih tersimpan,” pungkas Hari.