RN - Ngabila Salama lagi jadi bulan-bulanan warganet. Pejabat Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI ini dicibir lantaran pamer gaji.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiolog dan Imunisasi Dinkes DKI itu diketahui pamer gaji Rp 34 juta. Status yang dibuat di Twitter tersebut viral di lini masa, meski sudah dihapus.
Inspektur Provinsi DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat mengatakan, pihaknya akan memverifikasi laporan mengenai Dinkes DKI, Ngabila Salama yang memamerkan gaji besar di angka Rp 34 juta.
BERITA TERKAIT :Orang Heru & Joko Di Jakarta Bakal Kena Bersih-Bersih, Otaknya Marullah?
Kasak-Kusuk Mr A Dongkel Kursi Wali Kota Jakpus
Pelaksana Tugas (Plt) Dinkes DKI, Ani Ruspitawati menyampaikan, telah mengklarifikasi masalah itu dengan yang bersangkutan dan membuat laporan ke Inspektorat DKI. Syaefuloh pun berjanji untuk menindaklanjuti laporan itu.
Apalagi, hal itu dikaitkan dengan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) yang bersangkutan di KPK 2022 senilai Rp 73 juta.
"Saya dari tadi keliling terus, belum balik kantor. Nanti saya cek ya," kata Syaefuloh kepada Republika.co.id usai hadir dalam rapat dengan Komisi E DPRD DKI di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Jumat (19/5/2023).
Ditanya lebih lanjut mengenai pemeriksaan dan penindakan, Syaefuloh menyebut, hal itu harus menjadi atensi bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang saat ini dipimpin Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono. Pasalnya, permasalahan tersebut juga sudah menjadi perhatian publik.
"Tentu itu harus menjadi perhatian kami di Pemprov untuk memastikan apakah ada satu hal pelanggaran misalnya, sehingga harus diluruskan. Ini akan jadi perhatian, kami akan cek lebih lanjut," ujar Syaefuloh.
Plt Kepala Dinkes DKI Ani Ruspitawati mengaku telah memanggil bawahannya soal masalah pamer gaji di media sosial. Ani menyebut, pihaknya membuat laporan untuk disampaikan ke Inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI.
"Baru saja kita klarifikasi ke yang bersangkutan. Nanti kita rumuskan antara jawabannya dan postingan-postingan yang ada dan aturan-aturan yang ada," kata Ani di Jakarta, Jumat.
Kasus tersebut mulanya berawal dari jagat lini masa Twitter dihebohkan dengan pengakuan pegawai negeri sipil (PNS) Dinkes DKI Jakarta, dokter Ngabila Salama, yang mengaku kenal dekat dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Selain itu, ia pamer memiliki pendapatan atau take home pay (THP) sebesar Rp 34 juta per bulan.
Status itu kini memang sudah dihapus dan Ngabila juga sudah meminta maaf. Namun, status tersebut sepertinya membuat gerah dan geram para dokter sejawatnya. Alhasil, tangkapan layar status Ngabila terus beredar dan viral di berbagai kanal media sosial (medsos).
"Saya teman Menkes tiap saat bisa saya kritik kapan saja. Saya bukan bawahnnya. ASN mah kalau mau jilat itu jilat atasannya langsung promosiin. Saya eselon 4 di DKI, THP sudah Rp 34 juta sebulan ngapain capek-capek jadi eselon 2 Kementerian (Kesehatan). Kalau gak kenal saya, jangan nakal," kata melalui akun Twitter @Ngabila, Jumat (19/5/2023).