RN - Penerapan work from home (WFH) kembali digaungkan. Beberapa pekerja kantor menilai, kalau wacana WFH seperti Jakarta tidak siap kedatangan tamu dari luar negeri.
WFH akan diberlakukan selama gelaran KTT ASEAN di Ibu Kota. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan rencana tersebut masih dalam proses pembahasan.
BERITA TERKAIT :Jakarta Masih Banjir, Pj Teguh Mulai Galau Dan Pusing?
Bocah Di Jakarta Doyan Main Judol, Cilincing Paling Parah Tuh
"Ya nanti mau FGD kan kalo untuk KTT ASEAN nanti sedang dibahas bisa WFH, bisa libur," kata Heru kepada wartawan, di Stasiun BNI City, Jakarta Pusat, Minggu (28/5/2023).
Selain itu, Heru Budi juga akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya. Dia berharap akan ada keputusan yang terbaik.
"Nanti kami laporkan harus koordinasi dengan Polda, Kodam, keamanan gimana yang terbaik," imbuhnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta tengah mengkaji rencana penerapan work from home (WFH) selama gelaran KTT ASEAN di Ibu Kota. Heru Budi mengatakan pengkajian bakal melibatkan Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya.
"Kemungkinan misalnya tanggal 13, 14, itu masih wacana nih ya, bisa work from home dan juga di posisi tanggal 5-7 September kita bahas nanti dengan Pak Kapolda dan Pak Pangdam untuk bisa work from home," kata Heru kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2023).
Rangkaian kegiatan KTT ASEAN di Jakarta terdiri dari ASEAN Foreign Ministers' Meeting (AMM)/Post Ministerial Meetings (PMC) yang akan berlangsung pada 8-14 Juli 2023 dan KTT ASEAN Plus/ASEAN+3 Summit yang akan dilaksanakan pada 5-7 September 2023. Heru mengatakan penerapan WFH bertujuan untuk menjamin kelancaran lalu lintas di hari pelaksanaan acara.
"Yang perlu didiskusikan lebih lanjut adalah bagaimana kesiapan lalu lintasnya," jelasnya.
Idham, pekerja di kawasan Thamrin, Jakpus menilai, wacana WFH mengejutkan. Sebab disaat Corona hilang wacana kerja di rumah kembali muncul.
"Pemprov DKI gak siap macet dan bakal malu karena macet makin parah. WFH itu gak efektif," tegasnya.
"Mungkin Pak Heru lagi panik. Kalau DKI macet parah kan dia malu ke Jokowi," terang Hendi, salah satu manager di perusahaan kawasan Kuningan, Jaksel.