RN - Universitas Mercu Buana ( UMB) memberi pelatihan kepada para Santri Pesantren Insan Mulia, Banten, yang memiliki motto Jadilah Teknopreneur, Anak Yang Sholeh dan Dermawan.
Pelaksanaan dimulai dengan Penandatangan MoU antara Universitas Mercu Buana dengan Pesantren Insan Mulia, dilanjutkan dengan Pemahaman Pengembangan dan Pengetahuan Produk.
Tidak saja itu, santri dilatih membuka Toko dan Menjual Produk Karofit yang bemanfaat menangkal sedini mungkin.
BERITA TERKAIT :Pohon Tumbang Dekat Sisi Jalan Tol, Lurah KembSel: Alhamdulillah Tak Ada Korban Jiwa
Delapan Ribu PMR Ikut Jumbara PMI JakSel, Ada 16 Lomba Untuk Tingkatkan Karakter
Produk itu bagian dari “wakaf ekonomi” melalui Program Pengabdian Masyarakat, kerja sama Dalam Negeri.
Dengan itu diharapkan hastag Pesantren insan Mulia, “Dengan HP Jadul bisa jadi Cuan” bisa terwujud.
Namun ada hal yang menarik yang disampaikan oleh Prof (em) Dr. Darwin Sebayang ketika ditanya lebih lanjut tentang motto Pesantren Insan Mulia .
Beliau mengatakan bahwa motto Pesantren menurut salah satu pakar Sociopreneuership, maka motto berkaitan dengan Socioentreprenuerhip dimana organisasi yang mengembangkan produk atau proses yang inovatif atau baru yang bermanfaat terhadap masyarakat banyak.
“Yang membedakannya dengan organisasi komersial yaitu distribusi keuntungan yang diperoleh dari pengembangan, hilirasasi, dan komersialisasi produk maupun proses,” ujar Prof. Dr. Darwin
Namun, dia menambahkan anak yang sholeh sangat baik, idaman banyak orang dan umum. Dermawan sangat mulia . Tetapi apabila dermawan saja , bukankah suatu saat akan habis?
“Maka yang mungkin baik adalah jadilah Teknopreneur, anak yang sholeh dan dermawan yang sinambung. Oleh karena pada pelatihan ini tidak saja diberi pemahaman dan pengetahuan, tetapi juga langsung dipraktekkan yaitu dengan cara membuka toko dan menawarkan produk Karofit sebagai wakaf ekonomi,” beber Prof Dr Darwin.
Tentu saja harapan mentor agar pengetahaun digital marketing bisa mewujudkan motto nya: Jadikan HP JADUL jadi Cuan:
Tidak saja itu, Darwin Sebayang yang didampingi oleh ustad Anton dan ustad Budi, menyampaikan bahwa salah satu sikap yang diperlukan sebagai wirausaha yaitu sikap sabar dan cari Peluang.
Hal ini terlihat ketika ada batasan yang diberikan oleh Mentor di Pesantren pada penggunaaan HP tetapi dengan melihat peluang ada yang sukses melaksanakan tugas dan mendapatkan pendapatan/ reward dari pelatihan itu.
Hal lain yang disampaikan bahwa salah satu yang penting dalam mengembangkan usaha yaitu mempromosikannya. Apabila tidak dipromosikan, siapa yang mengetahuinya? Disamping itu jangan lupa berbagi dan harus memiliki ‘motivasi’ yang kuat.