Sabtu,  27 April 2024

Seks Bebas Di Jakpus, Pasangan Selingkuh Dan Kumpul Kebo Marak

RN/NS
Seks Bebas Di Jakpus, Pasangan Selingkuh Dan Kumpul Kebo Marak
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin gerebek rumah aborsi.

RN - Pasangan selingkuh dan kumpul kebo marak di Jakarta Pusat. Hampir setiap hari ada saja yang melakukan aborsi.

Hal itu terkuak saat polisi melakukan penggerebekan rumah atau klinik aborsi di Kemayoran, Jakarta Pusat. Para pelaku diketahui membuang janin hasil aborsi itu ke toilet.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, kalau rumah tersebut dijaikan tempat praktek aborsi. Polisi mengamankan satu orang laki-laki berinisial SM.

BERITA TERKAIT :
Cinta Berakhir Maut, Cewek Hamil Dibantai Pacar Teman Kumpul Kebo..
Banyak Kasus Selingkuh, Depe Masih Parno Jadi Janda Lagi 

Pria tersebut berperan sebagai pengemudi antar jemput warga yang hendak melakukan aborsi.

"Yang kami amankan satu orang laki-laki inisial SM selaku pengemudi antar jemput yang mengaku mendapatkan upah sehari Rp 500 ribu," ujarnya.

Komarudin menuturkan pelaku menerapkan tarif aborsi antara Rp 2,5 juta hingga Rp 8 juta. Tarif itu dipatok berdasarkan usia kandungan pasien.

"Dan untuk pelaku menerapkan tarif eksekusi itu antara Rp 2,5-8 juta tergantung dari usia kandungan," katanya.

Hasil pemeriksaan awal diketahui ada 50 wanita yang mengaku telah menjalani aborsi di rumah Kemayoran tersebut. Puluhan 'pasien' itu melakukan aborsi dalam kurun waktu satu bulan terakhir.

"Dari pengakuan sementara pelaku bahwa selama kurun waktu satu bulan sudah kurang lebih sekitar 50-an wanita yang sudah menggugurkan kandungan di sini melakukan aborsi," ungkapnya.

Komarudin mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti terkait janin yang dibuang ke kloset. Polisi juga akan menurunkan tim kedokteran forensik untuk mencari barang bukti janin yang dibuang.

"Semua janin-janin itu selalu dibuang ke kloset inilah kita akan menindaklanjuti, akan segera kita turunkan tim kedokteran forensik untuk melakukan langkah-langkah lebih lanjut mencari barbuk janin yang dibuang," jelasnya.

"Dan kami akan terus mengembangkan baik pola termasuk juga kemungkinan-kemungkinan titik-titik lain yang dijadikan tempat hal yang sama," lanjutnya.

"Dari keterangan yang kami dalami, kami mengamankan saat ini ada 7 orang," terang Komarudin.

Komarudin mengatakan 2 orang yang diamankan adalah SN dan NA. Di mana SN bertindak sebagai eksekutor yang melakukan praktik aborsi. Padahal, SN tak memiliki latar belakang di bidang medis dan hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT).

"Dua orang ini, pertama, SN wanita selaku eksekutor. SN ini bukan berlatar belakang medis, dia hanya dilihat dari KTP hanya IRT," ungkapnya.

Pelaku lainnya berinisial memiliki peran membantu SN dalam beraksi. NA membantu sosialisasikan praktik aborsi tersebut termasuk menjadi asisten dan penjemput pasien.