Sabtu,  27 April 2024

Rupiah Digempur Dolar, Pebisnis Segera Tahan Duit

RN/NS
Rupiah Digempur Dolar, Pebisnis Segera Tahan Duit
Dolar Amerika Serikat.

RN - Rupiah mulai digempur dolar Amerika Serikat (AS). Bagi Anda pelaku bisnis sebaiknya menahan duit.

Pada pembukaan perdagangan Jumat (30/6/2023), seiring peningkatan ekspektasi dan prospek suku bunga The Fed. rupiah mengalami pelemahan 52 poin atau 0,35 persen menjadi Rp 15.045 per dolar AS dari sebelumnya Ro14.993 per dolar AS. Hingga saat ini, posisi nilai tukar rupiah yaitu Rp 15.048 per dolar AS, menguat 55 poin atau 0,37 persen.

Penguatan dolar AS juga dipengaruhi data klaim pengangguran AS yang lebih baik dari perkiraan serta revisi Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I/2023 AS dari awalnya 1,3 persen menjadi 2,0 persen yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang lebih kuat.

BERITA TERKAIT :
Dolar AS Makin Galak, Rupiah Bisa Limbung, Dampak Perang Iran-Israel? 
Dolar AS Makin Galak, Rupiah Bisa Limbung, Dampak Perang Iran-Israel? 

Dolar AS naik terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), mendapat dukungan dari pembacaan PDB dan data tenaga kerja yang kuat, yang memberikan Federal Reserve kemungkinan pijakan untuk terus menaikkan suku bunganya.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, meningkat 0,42 persen menjadi 103,3432 pada akhir perdagangan, naik ke level tertinggi dua minggu.

Klaim pengangguran awal mingguan AS minggu lalu turun sebesar 26.000 klaim menjadi 239.000 klaim yang disesuaikan secara musiman, penurunan terbesar dalam 20 bulan dan di bawah ekspektasi 265.000 klaim oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan pada Kamis (29/6/2023) bahwa Fed harus menaikkan suku bunga jika pertumbuhan harga-harga menjauh dari target, atau ekspektasi inflasi mulai bergerak dengan "cara yang sulit".

Malaysia Limbung

Sebelumnya mata uang ringgit Malaysia melemah ke level terendah dalam 24 tahun terhadap dolar AS pada Rabu (14/9), disebabkan oleh turunnya harga minyak dunia karena banyak investor beralih ke safe haven.

Mengutip CNA, mata uang Negeri Jiran itu melemah ke level 4,5200/5220 melawan greenback dari 4,5070/5085 pada penutupan kemarin. Sedangkan menurut Bloomberg, nilai tukar ringgit Malaysia berada di level 4,5278 per dolar AS, melemah 0,44 persen.

Menteri Keuangan Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz mengatakan Malaysia tidak mengalami krisis ekonomi hanya karena ringgit melemah dari dolar AS.

Dia menjelaskan kinerja ringgit harus dilihat secara holistik dan tidak boleh hanya dibandingkan dengan dolar AS, karena mata uang itu justru menguat terhadap mata uang lainnya.

Sementara itu, ringgit diperdagangkan lebih tinggi terhadap beberapa mata uang lainnya.

Ringgit terhadap dolar Singapura berada di level 3,2153/2174 dari penutupan Selasa di 3,2320/2333 dan terapresiasi terhadap yen Jepang menjadi 3,1282/1301 dari 3,1690/1703.

Mata uang Malaysia juga menguat terhadap poundsterling Inggris pada 5,1989/2012 dari 5,2768/2786 kemarin dan meningkat terhadap euro menjadi 4,5105/5125 dari 4,5818/5833 sebelumnya.