Minggu,  28 April 2024

Jokowi Ungkap Blok Dan Patron, Komjen Agus Yakin Matahari Di Polri Hanya Kapolri

RN/NS
Jokowi Ungkap Blok Dan Patron, Komjen Agus Yakin Matahari Di Polri Hanya Kapolri
Komjen Agus Andrianto resmi dilantik jadi Wakapolri.

RN - Komjen Agus Andrianto memastikan kalau Polri solid. Agus juga menyatakan soliditas di tubuh Polri sambil menegaskan 'satya haprabu', yang artinya setia pada pimpinan negara.

Mantan Kabareskrim yang kini sudah menjabat sebagai Wakapolri ini menegaskan tidak boleh ada matahari kembar di institusi Polri.

Agus resmi menjabat Wakapolri menggantikan Komjen Gatot Eddy Pramono. Agus resmi dilantik oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Senin (3/7/2023).

BERITA TERKAIT :
Saling Kunci, Kubu Ganjar Teriak Kapolri, Tim Prabowo Seret Nama Kepala BIN
Hasto Teriak Curang Lagi, Kali Ini Soal Netralitas TNI Dan Polri  

"Tentunya kami atas nama keluarga dan jajaran Bareskrim Polri menghaturkan terima kasih setinggi-tingginya kepada bapak Kapolri yang sudah memberikan amanat kepercayaan kepada kami berupa anugerah jabatan baru sebagai Wakapolri," kata Agus.

Agus juga mengaku tugas sebagai Wakapolri akan berat. Terlebih dia menggantikan Komjen Gatot Eddy Pramono yang diakuinya telah memiliki sejumlah kontribusi. "Tugas ini tidak ringan karena yang digantikan Mas Gatot Eddy Pramono, ampun ini," ujar Agus.

"Mohon izin kepada Mas Gatot Eddy Pramono panutan kami senior kami untuk terus bisa mengarahkan kami. Sebenarnya Wakapolri tetap Pak Gatot kami hanya melanjutkan saja," tambahnya.

"Tidak ada matahari dua, mataharinya satu, Kapolri. Satya Haprabu-nya satu kepada pimpinan negara, presiden. Tidak ada tawar-menawar," tutur Agus.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menyampaikan sederet arahan bagi institusi kepolisian dalam acara HUT ke-77 Bhayangkara Polri. Salah satunya, ia meminta supaya polisi tak lagi ada "blok-blokan" hingga "patron-patronan".

Menurut dia, sebagai sebuah institusi yang memiliki kewenangan dan kekuatan besar, Polri ibarat sapu lidi. Masing-masing lidi harus bersih, lurus, dan kuat dalam satu ikatan supaya bisa menyapu bersih setiap kotoran.

"Masing-masing lidi harus lurus, harus kuat, yang harus diikat dengan semangat kesatuan dan sinergitas, tidak boleh lagi ada blok-blokan, tidak boleh ada lagi patron-patronan," ujarnya di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (1/7/2023).

Untuk memperolehnya, Jokowi menekankan, Polri harus mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusianya sejak proses rekrutmen hingga sistem promosi. Sistem pengawasan menurutnya juga harus diperketat, begitu juga tindakan pendisiplinan.

"Jadilah Bhayangkara sejati yang mengabdi tanpa henti ke masyarakat bangsa dan negara untuk kemajuan Indonesia. Dirgahayu Kepolisian Negara Republik Indonesia," tegas Kepala Negara.

Selain perbaikan internal, Jokowi mengingatkan, Polri juga harus mampu meningkatkan kualitas pelayanan, pengamanan, pengayoman dan perlindungan kepada masyarakat. Sebab, masyarakat menurutnya kini semakin mudah mengawasi setiap gerak-gerik anggota polri.

"Di saat yang sama polri juga diawasi oleh rakyat. Hati-hati sekarang ini segala sesuatu bisa direkam, bisa disebar luaskan. Gerak gerik polri sekecil apapun tidak bisa ditutup-tutupi lagi," ungkap Jokowi.

Dari sisi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri, menurutnya sudah semakin baik, dari yang selama ini di level 60% kini menjadi 70%. Tapi, angka ini kata Jokowi bisa ditingkatkan lagi dengan reformasi di segala lini.

Jokowi menegaskan, yang dibutuhkan masyarakat dari Polri adalah penciptaan rasa aman, keadilan, pengayoman, hingga kepastian hukum dan kepastian berusaha bagi para pengusaha. Maka, ia mengingatkan supaya tak lagi ada persepsi penegakkan hukum polisi tajam ke bawah tapi tumpul ke atas.

"Saya perlu menekankan, kewenangan polri itu besar, kekuatan Polri itu juga besar, ini harus digunakan secara benar. Jangan ada yang disalahgunakan, jangan adalagi persepsi hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas," tuturnya.