RADAR NONSTOP- Mutia (37) warga Kampung Jombang RT 01/RW 01 Kelurahan Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menaruh rasa syukur.
Kevin Duta (17) putra sulungnya selamat aksi perampokan sepeda motor bersenjata api (senpi) dikediamannya Rabu (9/1/2019).
Saat ditemui, Mutia menceritakan kejadian na'as tersebut bermula sekira pukul 04.40 subuh. Putranya yang malam itu sedang begadang mendengar ada suara aneh dari luar rumah.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
Modus Baru Hipnotis Di Serpong Tangsel, ATM Ditukar Lalu Dikuras, Duit Belanja Emak-Emak Ludes
"Dia ngedenger pintu garasi kretak-kretek, dikiranya orang mau pergi ke pasar. Terus dia ngintip dari jendela, ada orang di luar, pas buka pintu ternyata pintu trali besi dikunci dari luar oleh pelaku. Kebetulan kunci pintu ini posisinya di luar kalau dia sedang begadang, saya kebangun karena dengar dia teriak ayah motor ayah," kata Mutia, kepada radarnonstop.co, saat ditemui dikediamannya.
Mutia menuturkan bahwa, sebelumnya juga sekira 3.5 bulan yang lalu, motor putranya juga hendak dicongkel, namun aksi mereka gagal, "Yang lama itu gagal dicongkel, ini yang hilang motor Honda Beat baru tiga minggu, itu pun plat nomor belum turun," tuturnya.
Mutia sendiri khawatir, sebab dilingkungan ia bermukim mulai rawan. Menurutnya dalam sebulan ini sudah ada tiga kejadian yang sama (kemalingan motor). Kekhawatiran itu juga bertambah lantaran siang hari sebelum kejadian itu, saat pulang sekolah, putranya sempet ditemui orang yang mengaku-ngaku sebagai polisi untuk meminta Hp milik putranya.
"Lingkungan ini deket sama kantor polisi, saya ingin keamanannya ditingkatkan, dalam sebulan ini sudah ada tiga kejadian, yang saya khawatirin, kejahatannya tidak hanya malam hari tapi juga siang hari rawan. Kayak anak sekolah jadi sasaran, belum lagi malam hari begini, yang saya lihat semakin ke sini, semakin rawan dan semakin nekat bahkan modusnya pura-pura jadi polisi. Jadi saya ingin tingkat keamanan ditingkatkan," tuturnya.
Mutia pun bersyukur lantaran putranya masih diberikan keselamatan, dari tindak kejahatan semacam itu. "Saya bersyukur juga karena orang itu (pelaku) mengunci pintu trali ini dari luar, jadi anak saya tidak kenapa-kenapa. Coba kalau tidak, entah anak saya gimana," jelasnya.
Kevin sendiri mengaku bahwa, saat kejadian melihat langsung para pelaku itu. Menurutnya, ada dua sepeda motor. Satu motor berboncengan dengan tiga pelaku, satu motor lainnya dengan dua pelaku lainnya. Sementar ciri-ciri pelaku yang menodongnya dengan senjata api jenis colt, sudah agak berumur (tua), rambutnya lurus, panjangnya tidak sampai sebahu dan beruban.
"Senjata apinya itu jenis colt, seperti rakitan. Saya tau karena sering main game jadi tau. Pas saya buka pintu rumah saya, jadi posisinya sudah di kepala saya. Dia bilang 'teriak tembak.' Saya kaget, tapi reflek nutup pintu dan teriakin ayah saya. Pintu trali ini rusak karena dijebol sama ayah saya waktu mau kejar para pelaku," ungkapnya.
Kevin pun masih ingat dengan jelas, bahasa yang digunakan oleh pelaku tidak seperti orang asing. Melainkan masih orang pribumi. "Logatnya seperti orang dimari," tukasnya.
Sementara Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho Hadi mengimbau, agar seluruh masyarakat mengutamakan keselamatan, dengan cukup melaporkannya kepada aparat kepolisian. Ia pun mengaku, bahwa pihak kepolisian akan meningkatkan pengamanan di kawasan tersebut.
"Masyarakat agar mengutamakan keselamatan, cukup laporkan ke aparat kepolisian. Informasi dari masyarakat akan sangat berharga bagi proses penegekan hukum," pungkasnya