Jumat,  22 November 2024

Jokowi Akui Ketemu Surya Paloh Bahas Pilpres, Aksi Pecah Belah Kaum Nyinyir Gagal Dong 

RN/NS
Jokowi Akui Ketemu Surya Paloh Bahas Pilpres, Aksi Pecah Belah Kaum Nyinyir Gagal Dong 
Jokowi dan Surya Paloh.

RN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara. Dia mengungkap isi pembicaraannya dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat bertemu di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (17/7/2023). 

Menurut Jokowi, pertemuannya dengan Surya Paloh merupakan pertemuan biasa saja.

Ia juga menyebut sering bertemu dengan Surya Paloh. Namun Jokowi enggan menyampaikan semua pembicaraan yang dibahas keduanya.

BERITA TERKAIT :
Relawan Anies Di Kota Bekasi Siap Gembosi Jago PKS, Di Jakarta Kapan Nih?
Pelantikan Prabowo Bakal Dihadiri Ganjar Dan Anies, Tensi Politik Bakal Aman Dan Sejuk

Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh membuktikan kalau operasi kaum nyinyir yang melakukan pecah belah gagal. 

"Pertemuan dengan Pak Surya Paloh, ya pertemuan biasa. Kita kan sering ketemu, sering ketemu ya berbicara wajar, masa mau tau semuanya," kata Jokowi usai meresmikan Jalan Tol Ruas Bengkulu-Taba Penanjung yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (20/7/2023).

Kendati demikian, Jokowi mengaku juga membahas terkait masalah kepemerintahan, politik, hingga pilpres 2024. "Ya ada berbicara masalah yang berkaitan dengan kepemerintahan, ada yang berbicara masalah yang berkaitan dengan politik, ada yang berkaitan dengan 2024," ujarnya.

Surya Paloh sebelumnya mengaku, kalau Jokowi sempat mempertanyakan siapa calon wakil presiden dari Anies Baswedan. 

Sementara Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan merespons Ketum NasDem Surya Paloh yang ditanyai terkait cawapres oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Anies menyambut hal itu dengan sikap positif.

"Baik-baik saja ya. Jadi menurut saya komunikasi yang terbangun dengan semua pihak itu positif. Dan rasanya memang perlu makin banyak lagi komunikasi-komunikasi yang terbuka," kata Anies usai menghadiri acara IDE Conference di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2023).

Anies mengatakan perlu adanya komunikasi terbuka dengan semua pihak. Ia menilai sekarang ini ada kesan komunikasi dilakukan secara tertutup, padahal dengan percakapan bisa membuat seseorang bertukar pandangan.

"Padahal, kalau terlihat kan malah menunjukkan bahwa sebenarnya dialog, tukar pikiran itu bisa terjadi walaupun perbedaan pilihan itu ada. Kita sering cenderung untuk menganggap bila berdialog, berdiskusi, berarti pilihannya sama, bila pilihannya beda maka tidak dialog, tidak diskusi," kata Anies.

"Kita membutuhkan lebih banyak lagi pertemuan-pertemuan yang menunjukkan bahwa pilihannya boleh beda, tapi dialognya jalan," ungkapnya.

Ia mengatakan mengapa harus ada pemberitaan yang besar jika ada tokoh yang bertemu padahal berbeda pandangan. Menuruthya hal ini harus dimaknai positif ke depan supaya dialog antar pihak bisa terjadi.

"Kenapa jadi berita besar? Ya karena kalau beda pilihan nggak dialog. Sekali dialog jadi pilihan di mana-mana. Karena sesuatu yang dianggap tidak biasa. Mulai sekarang bagi saya harus jadi kebiasaan. Tapi positif, baik," ucapnya.