Selasa,  30 April 2024

Didatangi Ganjar Dan Sandi, Rachmat Yasin Yang Pernah Kena Kasus Korupsi Masih Laku 

RN/NS
Didatangi Ganjar Dan Sandi, Rachmat Yasin Yang Pernah Kena Kasus Korupsi Masih Laku 
Ganjar, Sandi, Rachmad Yasin di Bogor, Jawa Barat.

RN - Mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin masih laku. Namanya tetap disegani untuk kawasan Bogor. 

Buktinya, Ketua Bapillu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno bertemu dengan bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo di rumah Rachmat Yasin di Boojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Dalam video yang dibagikan kepada wartawan, Sabtu (22/7/2023), terlihat Rachmat Yasin menyambut kedatangan Ganjar Pranowo. Lalu nampak Ganjar dan Sandi duduk di sofa hitam.

BERITA TERKAIT :
Gugat Prabowo Ke PTUN, Kubu Ganjar Sudah Ikhlas Apa Belum Sih?
29 Caleg PDIP Jateng Terancam Tak Dilantik, Dampak Ganjar-Mahfud Ambruk? 

Ganjar lalu terlihat bersalaman dengan sejumlah tokoh di sana. Dia menyapa satu-persatu mereka. "Ini dari Citeureup, ya" kata Ganjar.

Keduanya lalu terlihat berbincang-bincang dengan Rachmat Yasin. Ganjar mengenakan kemeja hitam putih dan peci, sementara Sandi mengenakan baju koko putih dan peci.

Sandiaga Uno sebelumnya, mengatakan akan bertemu bacapres PDIP Ganjar Pranowo di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sandiaga mengatakan pertemuan itu akan membahas soal program-program ke depan.

"Iya hari ini qadarullah lagi bahwa saya ditugaskan sebagai Ketua Bapillu," ujar Sandiaga kepada wartawan di Wali Kota Depok, Jawa Barat.

Sandiaga tak dapat memastikan apakah pertemuan itu akan dilakukan bersama dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, yang semula sempat mendampingi Ganjar lari pagi di Bogor.

"Saya belum mendapat informasi tapi kegiatan hari ini Mas Ganjar didampingi Mas Gibran," tuturnya.

Terseret Kasus

Rachmat Yasin adalah tokoh PPP di Bogor. Dia bebas dari penjara sekitar tahun 2022 usai menjalani hukuman penjara di Lapas Sukamiskin terkait kasus yang kedua yakni gratifikasi. 

Di kasus gratifikasi, politikus Partai Pembangunan Pembangunan (PPP) itu divonis 2 tahun 8 bulan penjara.

Rachmat Yasin sendiri terjaring OTT KPK pada 7 Mei 2014. Rachmat Yasin dulu merupakan Bupati Bogor dua periode. Dalam OTT terhadap Rachmat Yasin saat itu, tim KPK mengamankan uang miliaran rupiah. Uang itu adalah uang suap untuk si pejabat terkait pengurusan lahan di Puncak dan Sentul.

Rachmat Yasin kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam dua kasus dugaan korupsi. Pada kasus pertama, Rachmat Yasin diduga menyunat anggaran SKPD senilai Rp 8,9 miliar untuk keperluannya, termasuk kampanye pada Pilkada 2013 dan Pileg 2014.

Kasus kedua, Rachmat Yasin diduga menerima gratifikasi berupa 20 hektare lahan dan mobil Toyota Vellfire. Gratifikasi berupa lahan diduga diterima eks Bupati Bogor Rachmat Yasin terkait pengurusan izin pesantren di kawasan Jonggol, sedangkan gratifikasi mobil diduga diterima dari seorang pengusaha.

Lalu, adik Rachmad Yasin yakni Bupati Bogor nonaktif Ade Yasin juga divonis empat tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat. Dia dinyatakan bersalah dalam kasus dugaan suap pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Vonis dibacakan dalam sidang yang dihelat pada hari ini, Jumat (23/9/2022).

"Mengadili, menyatakan terdakwa Ade Yasin telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi. Menjatuhkan pidana dengan pidana penjara selama 4 tahun dan denda Rp 100 juta subsider 6 bulan penjara," kata ketua majelis hakim Herakartiningsih. 

Selain itu, hakim juga mencabut hak politik Ade Yasin selama lima tahun.