Minggu,  28 April 2024

Karir Uus Moncer Tapi Berat Karena Keseret Kasus Pemprov DKI Beli Lahan Sendiri 

RN/NS
Karir Uus Moncer Tapi Berat Karena Keseret Kasus Pemprov DKI Beli Lahan Sendiri 
Wali Kota Jakbar Uus Kuswanto (kaos putih).

RN - Karir Uus Kuswanto sebagai birokrat di Pemprov DKI Jakarta terbilang moncer. Uus dikenal sebagai pejabat yang gesit dan lentur. 

Lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun 1995 ini disebut-sebut sebagai calon Sekda DKI Jakarta masa depan. Pria kelahiran 21 Januari 1973 asal Ciamis, Jawa Barat ini juga pernah menjabat sebagai Pj Sekretaris Daerah Provinsi (Sekda) DKI.

Kini Uus mennjabat sebagai Wali Kota Jakarta Barat (Jakbar). Di kalangan PNS, nama Uus sering disebut sebagai calon Sekda. 

BERITA TERKAIT :
Keren Euy..! Dua Kelurahan di Jakbar Wakili Pemprov DKI Ikut Lomba GKSTTB
Lurah Camat Gak Bisa Kerja Jangan Dipelihara, Tomud "Sentil" Anak Buah Kang Uus 

Tapi mimpi menduduki kursi Sekda bisa jauh dari harapan. Sebab, mencuatnya kasus dugaan Pemprov DKI Jakarta membeli lahan sendiri di RTH Maju Bersama di Pegadungan Kalideres, Jakarta Barat mencuat. 

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta disebut-sebut membeli lahan seluas 6 312 meter persegi Rp54.573.800.000. Diduga lahan tersebut merupakan fasos fasum yang diserahkan Puri Gardenia II kepada Pemprov DKI, dengan nilai proyek pengadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) tahun 2018.

Kalangan DPRD DKI Jakarta sudah teriak. "Ini harus diusut dong, jangan sampai merugikan duit negara," tegas Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono kepada wartawan, Sabtu (12/8). 

Gembong mendesak Inspektorat bergerak. Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI August Hamonangan juga meminta KPK untuk mengusut. 

Sulastri, mantan Lurah Pegadungan, Kecamatan Kalideres mengklaim kalau pembelian lahan tersebut sudah sesuai prosedur. Sebelumnya Sulastri mengakui kalau dia ditekan oleh atasan. 

Hingga berita ini diturunkan Uus belum memberikan klarifikasi dan bantahan. Pegiat antikorupsi dari Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Bonyamin Saiman menilai adanya campur tangan oknum pejabat. 

MAKI menyatakan akan terus memantau jalannya kasus pemprov membeli lahan sendiri. "Mungkin KPK sudah tahu dan paham permainan ini. Kita tunggu saja aksinya," ucapnya.