RN - Marullah Matali disarankan mundur dari jabatannya sebagai Deputi Gubernur. Desakan mundur, jika MM sapaan akrab Marullah itu jika dia maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Kabar beredar, MM disebut-sebut bakal maju sebagai bakal calon. MM dikenal sebagai birokrat tulen asli Betawi yang dekat dengan kalangan ulama di Jakarta. MM juga aktif dalam induk organisasi Betawi seperti Bamus.
Sumber yang dikalangan birokrat menyebutkan, MM cocok karena dia pejabat karir dari bawah. MM juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Jaksel.
BERITA TERKAIT :Pramono Jangan Mau Dikibuli, Para Pemburu Jabatan Jago Klaim Dan Pasang Boneka
Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
Tapi, jika MM didorong menjadi cagub masih berat. "Paling cawagub. Kalau duetnya dengan Mas Gibran menarik dan bisa menang," tegas sumber yang namanya enggan disebutkan.
Beberapa nama memang sudah santer bakal maju. Sebut saja, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Mantan Wagub DKI ini sudah disebut-sebut Prabowo saat acara Gerindra untuk menjadi gubernur. Lalu, ada nama Ketua Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar yang juga menjabat Bupati Tangerang.
Tapi Zaki masih abu-abu, karena ada juga mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil. Zaki bisa menguat jika Kang Emil dipilih Ganjar Pranowo menjadi cawapres di Pilpres 2024.
Dari PDIP mendorong nama Mensos Tri Rismaharini alias Risma dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Gibran dicap bakal mendapatkan dukungan maksimal parpol karena putra dari Jokowi.
Pengamat politik Tamil Selvan menilai, sebaiknya MM mundur jika benar ingin maju. "Agar dia konsentrasi untuk memenangkan pilkada, agar dia juga tidak mengganggu Heru sebagai Pj Gubernur DKI," tegas Tamil kepada wartawan, Senin (5/9) malam.
Hingga berita ini diturunkan MM belum mau memberikan konfirmasi. "MM bisa jadi pilihan parpol untuk diduetkan. Mungkin dia nomor dua," ungkapnya.
Desakan sama diucapkan Aktivis Mudda Jakarta (AMJ) Dwi Yudha Saputro. Dia menilai, munculnya nama MM adalah hal wajar. Apalagi MM dari kalangan Betawi.
"Secara etika sebaiknya MM mundur dong, itu kalau benar dia mau maju ya," beber Yudha.