Sabtu,  27 April 2024

Masya Allah, Musholla Aman Dari Amukan Si Jago Merah Pasar Leuwiliang

RN/NS
Masya Allah, Musholla Aman Dari Amukan Si Jago Merah Pasar Leuwiliang
Musholla yang aman dari kebakaran.

RN - Insiden kebakaran Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat meninggalkan duka. Tapi, ada yang unik saat amukan si jago merah ngamuk pada 27-28 September 2023.

Disaat ribuan lapak pedagang di pasar tersebut terdampak kebakaran, musholla untuk beribadah di pasar masih utuh tak terjilat kobaran api.

"Masih utuh gak ke bakar. Dan aman-aman saja, masya allah" ungkap pedagang.

BERITA TERKAIT :
Harga Bawang Merah Pedas, Petani Di Brebes Bersorak, Pedagang Manyun 
Hadiri Pasar Murah Warga Teriak Gubernur Gw, FPPJ: Kredibilitas HBH Tak Perlu Diragukan

Kasi Penyelamatan dan Pertolongan Darurat Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, Asan membenarkan kalau musholla tidak terbakar. "Mukenanya masih tergantung," tegasnya, Sabtu (30/9/2023).

Ia menyebutkan, mushola tersebut berada di lantai 1 pasar dekat toilet. Peralatan ibadah di dalam ruangan tersebut masih utuh tak tersentuh api, hanya sedikit bagian tembok luar yang terdampak kebakaran.

Sementara Bupati Bogor Iwan Setiawan menyebut 90 persen Pasar Leuwiliang ludes terbakar. Karena itu, pihaknya segera merencakan relokasi pedagang.

"Ya ternyata hampir 90 persen ya pasar (Leuwiliang) ini yang utamanya kebakar. Jangka pendek Pemkab Bogor bakal merelokasi para pedagang," kata Iwan kepada wartawan, Sabtu (30/9/2023).

Pihaknya sedang menginventarisasi beberapa lokasi untuk menentukan tempat relokasi yang layak. Berdasarkan data sementara, tercatat 1.615 lapak pedagang terdampak kebakaran.

"Tapi kita juga harus mempersiapkan kelayakan pasar sementara itu, sarana dan prasarana juga harus dibangun dulu. Nah ini yang harus kita pikirkan untuk para pedagang, mudah-mudahan cukup untuk di relokasi ke tempat yang memang layak," harapnya.

Terkait kebutuhan anggaran, Iwan akan segera mengumpulkan jajarannya, termasuk berkoordinasi dengan DPRD. Yang paling memungkinkan, penanganan jangka pendek akan menggunakan anggaran dari belanja tidak terduga (BTT).