Senin,  14 October 2024

Gelar FGD Bersama BP Batam, Melani Ingin Tingkatkan Wawasan Pelaku UMKM Soal Ekspor

ERY
Gelar FGD Bersama BP Batam, Melani Ingin Tingkatkan Wawasan Pelaku UMKM Soal Ekspor
Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Melani Leimena Suharli (berdiri), saat menggelar acara Forum Group Discussion BP Batam dengan tema 'Membangun Semangat Ekspor Untuk Peningkatan Ekonomi Nasional', di kawasan Blok M, Jakarta, Rabu (11/10/2023) - Ist

RN – Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Melani Leimena Suharli menggandeng Kasubag Perlengkapan BP Batam Yuke Meilani Widyastuti, dan anggota DPRD DKI Jakarta Ali Muhammad Johan, sukses menggelar Focus Grup Discussion (FGD) bertemakan 'Membangun Semangat Ekspor Untuk Peningkatan Ekonomi Nasional'.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua MPR RI Periode 2009-2014 ini mengatakan, FGD tersebut bisa memberikan pengetahuan dan wawasan bagi para peserta. Terutama, masyarakat yang menjadi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jakarta.

"Nantinya masyarakat semakin tahu dan paham tentang BP Batam dalam membangun semangat dalam rangka peningkatan ekspor untuk peningkatan ekonomi nasional," kata Melani saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2023).

BERITA TERKAIT :
Ancaman Internal-Eksternal, Melani Suharli Beberkan Tantangan Indonesia di Era Teknologi
Disaksikan AHY, Melani dan Ali Kukuhkan 3.000 Saksi Demokrat Jakarta Pusat dan Selatan

Melani menjelaskan, Otorita Batam dibentuk melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 74 Tahun 1971 tentang Pengembangan Pembangunan Pulau Batam Menjadi Daerah Industri. Kemudian, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2007 Otorita Batam berubah menjadi Badan Pengusahaan Batam (BP Batam).

"Dibawah pengelolaan BP Batam, Batam menjadi kawasan Industri modern yang berorientasi ekspor. Hal ini ditunjukkan oleh nilai ekspor yang menunjukkan tren yang positif," ucap Melani.

Tercatat, kata Melani, ekspor Batam dalam tiga tahun terakhir menunjukkan kenaikan yang signifikan. Ekspor Batam pada tahun 2020 USD 9.5 juta, 2021 USD 10.1 juta, kemudian tahun 2022 naik USD 15.5 juta.

"Pertumbuhan ekonomi Batam juga menunjukkan tren positif setiap tahun, bahkan pada tahun 2022 laju pertumbuhan ekonomi Batam melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. Di mana Batam mencatatkan pertumbuhan 6.84 persen, sedangkan nasional 5,03 persen," tegas Melani.

Lanjutnya, Melani menilai, kondisi ini tidak lepas dari keistimewaan Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB). Sekaligus Batam memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"Ini merupakan satu-satunya di Indonesia. Selain itu, Batam juga didukung oleh infrastruktur dan kebijakan yang mendukung tumbuhnya iklim investasi," ungkap Melani.

Tidak hanya itu, Melani menuturkan, Pulau Batam menjadi wilayah strategis sebagai pintu perdagangan internasional bagi Indonesia. Potensi ini terus dikembangkan Indonesia untuk memajukan ekonomi nasional.

"Selain itu Batam berada di antara negara Singapura dan Malaysia yang diapit Selat Malaka. BP Batam sebagai pengelola KPBPB Batam dan KEK yang ada di Batam, ingin menumbuhkan semangat untuk peningkatan ekspor dengan menginformasikan pendukung iklim investasi di Batam, karena memiliki industri yang berorientasi ekspor, dan telah terbukti mendorong pertumbuhan ekonomi Batam selalu positif," terang Melani.