RADAR NONSTOP - Mungkin ini jadi salah satu hikmah dari perhelatan Pilpres dan Pileg 2019. Banyak preman tobat, lalu tiba - tiba jadi ustadz dan ulama dadakan.
Sayangnya bicaranya ngelantur dan ngawur. Bukannya memberikan kesejukan di hati ummat, tapi malah memprovokasi dan cendrung menimbukan perpecahan kaum muslimin.
Padahal, hakikatnya Islam itu adalah agama yang sejuk, rahmatan lil alamin dan sangat mencintai perdamaian. Dan tidak kalah penting, mestinya para ustad dan ulama dadakan itu mengingat, hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah R.A., Rasulullah Muhammad SAW bersabda “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak”.
BERITA TERKAIT :Gus Miftah Dibongkar, Netizen Kalau Udah Nyinyir Bikin Ngeri
Gus Yahya Digoyang, Gerakan MLB NU Kenceng Akibat Para Ulama Nahdliyin Murka?
“Kalau tahu digoreng dadakan itu enak, tapi kalau preman mendadak jadi ustadz, apalagi menjelang Pilpres ya isinya ceramahnya ‘gorengan’ dan provokasi,” ujar Donny Fraga Wijaya Korwil Jari’98, Jakarta Utara kepada RADAR NONSTOP, Kamis (17/1/2019).
Meski demikian, lanjut Dony, sebagai muslim yang baik dan taat, kita tetap harus hormati dan hargai para ustadz dan ulama tersebut.
“Mudah - mudahan dengan doa tulus serluruh kaum muslimin, para oknum yang mengaku sebagai ustadz dan ulama diberikan hidayah dan pentunjuk oleh Allah SWT agar menjadi ustadz dan ulama benaran, tidak hanya saat menjelang pemilu saja, amin ya robbal alamin,” pungkasnya.