Jumat,  22 November 2024

Pesan Natal Dari Katedral

Uskup Agung Jakarta: 21,6 Persen Anak Kurang Gizi, 330 Triliun Makanan Jadi Sampah  

RN/NS
Uskup Agung Jakarta: 21,6 Persen Anak Kurang Gizi, 330 Triliun Makanan Jadi Sampah  

RN - Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo menyoroti banyaknya anaknya kurang gizi. Yang lebih memprihatinkan lagi sekitar Rp 330 triliun maknan terbuang jadi sampah.

Uskup menyampaikan sukacita dan harapannya dalam perayaan Natal 2023. Dia juga mengingatkan jemaat untuk peduli saling berbagi. Uskup juga meminta kepada para jemaat untuk saling berbagi. 

"Lebih dari 140 negara, termasuk Indonesia dan pada 2023 ini lembaga penelitian internasional menempatkan Indonesia mendapatkan nomor 1 di antara lebih dari 140 negara dalam hal kerelaan berbagi," kata Suharyo dalam khotbah Misa Natal Pontifikal di Gereja Katedral Jakarta, Senin (25/12/2023).

BERITA TERKAIT :
Balas Sindiran Sekjen PDIP Soal Calon Pemimpin Gagal Bina Rumah Tangga, Grace Tuding Ganjar Anjlok
Usai Bakar Duit Tahun Baru, 245 Ribu Orang Cari Cuan Lagi  

Suharyo mengatakan jemaat boleh bangga dengan anugerah tersebut. Terlebih, kata dia, sudah sejak 2018, lembaga penelitian internasional itu menempatkan Indonesia di nomor 1 di antara 140 negara dalam hal kerelaan berbagi.

"Dan kita boleh yakin ini bukan penelitian pesanan, bukan. Namun, kita tidak boleh sombong, karena di lain pihak, kita tidak boleh menutup mata terhadap realitas hidup yang ada di tengah-tengah kita," ucapnya.

Suharyo berharap realitas tersebut dapat mendorong untuk menumbuhkan Yesus kecil yang peduli berbuat baik. Maka, kata dia, dengan begitu akan memancarkan kemuliaan.

Baca Radar Nonstop Edisi Cetak. Terbit Stiap Senin Hingga Jumat.

"Yang saya maksud adalah kenyataan ini, salah satu contoh saja, menurut data status gizi nasional tahun 2022, angka prevalensi tengkes, kekurangan gizi pada anak di bawah 5 tahun di negara kita ini angkanya adalah 21,6 persen, tinggi," ujar Suharyo.

"Seperlima anak-anak kita di bawah 5 tahun mengalami kekurangan gizi dan akibatnya panjang," sambungnya.

Dia juga menyoroti berdasarkan penelitian yang ada, setiap tahun banyak makanan yang terbuang percuma menjadi sampah. Menurutnya, jika ditotal jumlah rupiahnya mencapai Rp 330 triliun.

"Di negeri kita tercinta ini setiap tahun jumlah makanan yang dibuang sebagai sampah kalau dihitung dengan rupiah, jumlahnya adalah Rp 330 triliun. Dari satu pihak ada yang kekurangan makanan, di lain pihak ada yang membuat sampah makanan menjadi lebih banyak," katanya.

Maka, Suharyo mengajak para jemaat untuk merawat kepedulian dan bela rasa. Terlebih, kata dia, adanya perubahan lingkungan hidup yang tidak bersahabat sehingga menuntut kepedulian bersama.

"Kesenjangan akses pendidikan dan kesehatan, akses politik, akses-akses ekonomi, penyalahgunaan media sosial untuk menyebarkan kebohongan dan kebencian, macam-macam hal membutuhkan kepedulian kita," imbuhnya.