Sabtu,  27 April 2024

Fahri Hamzah Dicap Penjilat, Kalau Mau Jadi Menteri Ada Proses

RN/NS
Fahri Hamzah Dicap Penjilat, Kalau Mau Jadi Menteri Ada Proses
Fahri Hamzah.

RN - Fahri Hamzah membuat pernyataan kontoversi. Mantan politisi PKS itu mengajak rakyat secara aklamasi untuk memilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui, Fahri adalah politisi senior yang kini menjadi Waketum Partai Gelora. Dia bersama beberapa politisi PKS seperti Anis Mata membuat Gelora.  

Fahri juga sempat menggugat PKS karena dipecat dan diberhentikan dari Wakil Ketua DPR. Sementara Waketum NasDem Ahmad Ali menanggapi ajakan Fahri dengan imbauan untuk tak 'menjilat' berlebihan.

BERITA TERKAIT :
Carmuk Ke Prabowo, Fahri Hamzah Dicibir Ngabalin Jilid II Dan Tidur Terlalu Miring 
Fahri Hamzah Keras Serang Anies & Ganjar, Tapi Gelora Gak Dapat Prabowo Effect 

"Kalau mau menjilat, jangan terlalu berlebihan lah. Kalau ingin jadi menteri, jangan terlalu buru-buru. Ada proses demokrasi yang akan kita lewatin, kan gitu," kata Ali kepada wartawan di Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel), Selasa (26/12/2023).

Ali mengaku mengenal Fahri sangat rasional dalam merawat demokrasi. Ia menilai akhir-akhir ini Fahri kehilangan rasionalitas.

"Makanya saya bilang, kalau mau menjilat, mau menyenangkan pimpinan ya jangan juga terlalu berlebihan. Fahri itu saya kenal orang yang sangat rasional dalam merawat demokrasi selama ini. Tapi saya melihat akhir-akhir ini kehilangan rasionalitas dia," jelasnya.

Ali pun enggan menanggapi lebih jauh terkait hal itu. "Jadi, ya tidak perlu kita tanggapi terlalu jauh begitu," tuturnya.

Sebelumnya, Fahri Hamzah mengajak masyarakat untuk cerdas dalam memilih di Pilpres 2024. Fahri juga mengajak masyarakat agar aklamasi memilih Prabowo-Gibran.

Baca Radar Nonstop Edisi Cetak. Terbit Setiap Senin-Jumat.

Hal ini disampaikan Fahri dalam akun X resminya, Senin (25/12). Fahri awalnya menyebutkan adanya kesalahan konsep dalam visi-misi yang ditawarkan pada masyarakat.

"Konsep awalnya salah. Jadi rakyat tidak mungkin memilih yang sejak awal salah konsep. Bahkan kesalahan konsep dipertahankan sampai sekarang," tulis Fahri. detikcom sudah meminta izin untuk mengutip cuitannya tersebut.

Fahri menyebut salah satunya perubahan atau oposisi yang ditawarkan, namun menurutnya masih ada pihak yang juga tetap menjadi penguasa.

"Yang pertama bilang perubahan atau oposisi, tapi masih aja nyambi jadi penguasa. Ya salah itu kontradiksi. Ini ganjil rakyat nggak bisa!" tulis Fahri.

Fahri lantas mengajak masyarakat untuk aklamasi memilih Prabowo-Gibran. Fahri juga mengingatkan agar tidak mempertaruhkan masa depan dan meminta semua pihak untuk kompak menuju Indonesia emas.

"Makanya, saya ajak semua aklamasi pilih #PrabowoGibran2024 karena toh yang lain tidak ada juga alasan yang kuat dan mendasar. Kalau mereka sekedar obat kecewa, sayang sekali. Jangan pertaruhkan masa depan. Kali ini kita kompak menatap #IndonesiaEmas2045 . Ini giliran Indonesia!" tuturnya.