Kamis,  28 March 2024

Pemilu 2024

Gelora DKI Kenapa Datar Aja, Partai Sempalan PKS Bakal Jadi Penonton?

RN/NS
Gelora DKI Kenapa Datar Aja, Partai Sempalan PKS Bakal Jadi Penonton?
Triwisaksana atau Bang Sani.

RN - Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) diminta waspada. Partai yang dicap sebagai sempalan PKS harus bekerja keras. 

Partai yang didirikan oleh mantan politisi senior PKS, Anis Matta ini dinilai masih berat di Jakarta. "Gelora di Jakarta sampai kini masih datar saja, bisa kiamat itu Gelora," tegas pengamat politik Adib Miftahul kepada wartawan, Kamis (11/5).

Kalau mau dibandingkan dengan PKS kata Adib, Gelora masih jauh dari harapan. "Datarnya Gelora wajar saja karena diakan partai baru muncul di 2019 dan baru ikut pemilu 2024," ungkapnya. 

BERITA TERKAIT :
PKS Belum Tentu Jadi Ketua DPRD DKI, MD3 Lagi Digarap Golkar Untuk Direvisi
Manuver PKS Minta Wali Kota DKI Dipilih Langsung, HBH Ogah Kena Pancing 

Tapi jika belajar di Jakarta kata Adib, banyak partai baru yang mendadak punya kursi signifikan di ibu kota. Sebut saja Gerindra dan NasDem serta PSI. "Pemilih DKI itu unik, tapi Gelora ini masih datar saja. Beda dengan Gerindra dan NasDem yang baru lahir tapi saat itu booming dan dapat kursi di DPRD DKI," terangnya.

Di Jakarta, Gelora juga dipimpin mantan politisi senior PKS yakni Triwisaksana atau Bang Sani dan Slamet Nurdin alias Bang Didin. Hingga berita ini diturunkan, Bang Sani maupun Bang Didin tak bisa dihubungi.

"Apakah mampu Gelora menyedot suara PKS di Jakarta, sampai saat ini masih berat," tambah Adib.

Minimnya suara Gelora di Jakarta pernah diungkap Lembaga Survei Indonesia (LSI). Dalam rilis LSI menyebutkan, kalau PDIP bakal meraup 23 persen suara, Demokrat 19,5 persen, PKS 10,4 persen, Gerindra 8,2 persen, NasDem 5,5 persen, PAN 1,8 persen, Perindo 1,8 persen, PSI 1,3 persen, Golkar 1,2 persen dan Gelora 0,9. 

Survei ini juga menunjukan basis partai berdasarkan sosio-demografi. Diketahui, survei LSI itu dilakukan pada 31 Maret sampai 4 April 2023. 

Sebanyak 1.229 responden terlibat dalam survei ini. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) yakni teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. 

Margin of error survei ini diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

Rilis LSI itu hasil survei nasional ‘Kepercayaan Publik terhadap Lembaga Penegak Hukum, Isu Piala Dunia U-20, Aliran Dana Tak Wajar di Kemenkeu, Dugaan Korupsi di BTS, dan Peta Politik Terkini’, Minggu (9/4/2023).

3 Partai Ke KPUD

Tiga partai, yakni Partai Nasdem, PDIP dan PPP mendaftarkan bakal calon legislatif (Bacaleg) ke KPU DKI Jakarta, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (11/5). 

Tiga partai tersebut menyusul Partai Kejadian Sejahtera (PKS) yang telah terebih dulu mendaftarkan bacaleg ke KPU DKI Jakarta.

Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Adi Wijaya berharap para caleg yang daftarkan ke KPU dapat mencapai target minimal sebanyak yang dicapai pada pemilu sebelumnya. 

PDIP menargetkan 30 kursi di DPRD DKI. Target ini sama dengan target memenangkan pertarungan di ibu kota dan hattrick.

NasDem yang juga mendaftarkan 106 bacalegnya memasang target 15 kursi di Kebon Sirih. Pada Pemilu 2019, partai yang mengusung Anies sebagai capres ini hanya berhasil mengantarkan tujuh kadernya ke Kebon Sirih.

"Mesin kita terus gerak, targetnya jelas yakni 15 kursi. Insya Allah bisa lebih dari 15," terang Ketua DPW NasDem DKI Jakarta Nurcahyo Anggorojati. 

Begitu juga dengan PPP. Partai Ka'bah di ibu kota ini memasang target 10 kursi. Pada Pada Pemilu 2019, suara PPP ambruk dan hanya berhasil mengatarkan satu wakilnya di Kebon Sirih. 

“Bacaleg kita lebih dari separuh merupakan bacaleg muda," ungkap Sekretaris DPW PPP DKI Ahmad Lafranta Siregar.