Sabtu,  27 April 2024

Relawan Ganjar Tewas Dipukuli, Pelakunya Pasti Si Nganu Tuh 

RN/NS
Relawan Ganjar Tewas Dipukuli, Pelakunya Pasti Si Nganu Tuh 
Ganjar dan relawan yang dipukuli.

RN - Relawan Ganjar-Mahfud jadi korban. Salah satu dari mereka tewas digebuki. 

Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Md, Todung Mulya Lubis, melaporkan sebanyak satu orang relawan meninggal dunia dan empat orang mengalami luka berat akibat kekerasan dari oknum TNI, Sabtu (30/12/2023). 

Dia mengatakan, satu orang meninggal dunia berasal dari Klaten dan meninggal di rumah sakit.

BERITA TERKAIT :
Yusril Diklaim Jadi Menko Polhukam, Yang Lain Jangan Baper Ya... 
Prabowo Utak-Atik Komposisi Menteri, Dampak PKB & NasDem Masuk Koalisi? 

"Kami mendapatkan laporan dari Klaten dan Boyolali, ini laporan dan tindak kekerasan yang sangat tidak bisa diterima. Satu meninggal dunia dan empat orang mengalami luka-luka berat," kata Todung di Djakarta Teater, Jakarta, Sabtu.

"Yang meninggal dunia ini adalah relawan pendukung Ganjar-Mahfud yang diduga mengalami kekerasan dan brutalitas oleh oknum pasangan calon yang lain," ujarnya, menambahkan.

Sementara empat korban yang mengalami luka-luka ini akibat dianiaya oleh oknum TNI, di pos TNI setempat. Sehingga pihaknya mendesak Panglima TNI untuk segera mengambil tindakan.

"Kalau itu benar kami ingin minta ke Panglima TNI untuk mengambil tindakan tegas dan mempertanggungjawabkan secara hukum mereka yang melakukan tindakan kekerasan ini," jelas Todung.

Menurutnya, hal tersebut tidak dapat dibenarkan, karena rakyat menginginkan pemilu yang damai, tertib, dan sesuai aturan. Dengan demikian, semua tindakan kekerasan yang dilakukan itu jelas melanggar hukum.

"Itu tidak bisa kita terima dan kita akan memproses ini secara hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Brutalitas ini membahayakan, kekerasan ini membahayakan pemilu kita karena ini menimbulkan iklim ketakutan dan kita tidak boleh membiarkan ini," ucapnya.

Oleh karena itu, dia meminta agar semua kontestan di Pilpres 2024 dapat menghormati hukum dan aturan yang berlaku. Selain itu, Todung menegaskan pihaknya meminta investigasi lebih lanjut dari Kepolisian dan TNI.

Mau Menang Jangan Curang. Baca Edisi Cetak Radar Nonstop, Terbit Setiap Hari Senin Hingga Jumat

Sementara Denpom IV/4 Surakarta terus bergerak. Tidak mau dituduh tidak netral, Denpom telah memeriksa 15 prajurit.

Mereka yang diperiksa terkait dugaan penganiayaan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md oleh oknum anggota TNI Yonif 408/Suhbrasta di Boyolali. Denpom sudah memeriksa 15 anggota dari Yonif 408/Suhbrasta.

"Saat ini yang terkonfirmasi yang diperiksa di Denpom IV/4 Surakarta, oknum Batalyon Infanteri 408 Suhbrasta terkonfirmasi 15 orang," jelas Dandim 0724/Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo, dalam konferensi pers di Makodim Boyolali seperti dikutip dari detikJateng, Minggu (31/12/2023).

Wiweko menyebut saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh pihak Denpom Surakarta. Dia belum bisa menyampaikan mengenai penetapan tersangka di kasus tersebut.

"Sampai saat ini, malam dilakukan penyelidikan dan sudah berjalan sampai saat ini mungkin konfirmasi akan berapa jumlah orang yang ditetapkan sebagai tersangka akan dikonfirmasi langsung oleh Dandenpom," kata Wiweko.

Dia menjelaskan saat ini proses terus berlanjut supaya kejadian yang berlangsung dapat diredakan. Komitmen pimpinan TNI untuk menegakkan aturan hukum yang berlaku.

"Siapa pun nanti oknum anggota yang terbukti bersalah dalam kasus penganiayaan tersebut, akan diambil tindakan secara profesional dan proporsional sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku," ujarnya.