RN - Pecinta bola DKI Jakarta harus menelan pil pahit. Mereka tidak bisa menyaksikan skuad ibu kota berlaga di PON XXI 2024 di Aceh-Sumut.
Yang bikin miris adalah prestasi sepakbola DKI Jakarta bakal terpuruk lantaran kisruh berkepanjangan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DKI Jakarta belum juga reda hingga saat ini.
Tragisnya lagi, melalui Surat Keputusan bernomor 206/SKEP/XI-2023 tertanggal 24 November 2023, Ketua Umum PSSI Erick Thohir memperpanjang jabatan Eko Setyawan sebagai Pelaksana Tugas Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta.
BERITA TERKAIT :Orang Heru & Joko Di Jakarta Bakal Kena Bersih-Bersih, Otaknya Marullah?
Marullah Jadi Sekda DKI Lagi, Pejabat Asal Betawi Bakal Bersinar
Peneliti Masyarakat Pemantau Olahraga Jakarta (MPOJ), Sofwan Sulthon menilai harus ada terobosan berani dan brilian untuk membenahi prestasi bola ibu kota.
"Kongres Luar Biasa (KLB) Asprov PSSI DKI Jakarta yang diharapkan mampu mengakhiri kisruh berkepanjangan, hingga kini tidak terlaksana. Harus ada figur kuat memimpin Asprov DKI," tegas Sofwan kepada wartawan, Kamis (4/1) malam.
Berlarut-larutnya KLB kata Sofwan diduga karena belum ada figur kuat yang akan menjadi Ketua Umum Asprov PSSI DKI Jakarta. Dan MPOJ mengusulkan kepada para voter (pemilik suara) PSSI DKI Jakarta yang berjumlah sekitar 30 untuk mempertimbangkan nama Sekda DKI Jakarta, Joko Agus Setyono.
"Sekda Joko bisa menjadi pilihan menjadi Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta. Selain menjadi figur kuat untuk mempersatukan para voters, Joko juga dikenal sebagai orang yang gila bola," terang Sofwan.
Edisi Cetak Radar Nonstop Terbit Setiap Hari Senin Sampai Jumat. Jagonya Berita Jakarta
Ambruknya prestasi bola bukan hanya gagal berlaga di PON XXI 2024 di Aceh-Sumut. Tapi saat PON XX di Papua, skuad ibu kota juga amburadul dan gagal melaju ke PON.
"MPOJ yakin Joko mampu menggusur para mafia bola di Jakarta yang cuma bikin gaduh," tambah Sofwan.
Sofwan menambahkan, Eko Setyawan sebagai Pelaksana Tugas Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta bukan solusi buat prestasi Jakarta. "MPOJ mengamati saat BK PON, Eko jarang hadir di lapangan untuk mensuport pemain Jakarta, jadi harus ada sosok yang gila bola seperti Joko," tambahnya.