Sabtu,  27 April 2024

Inspirasi Zong Qinghou, Hidup Susah Dan Meninggalkan Harta Rp 92 Triliun 

RN/NS
Inspirasi Zong Qinghou, Hidup Susah Dan Meninggalkan Harta Rp 92 Triliun 
Zong Qinghou

RN - Nama Zong Qinghou tidak asing dalam dunia bisnis di dunia. Konglomerat paling kaya di China ini hidup susah sebelum tajir. 

Karena hidupnya miskin, dia sering dibully dan hina. Tapi, Zong terus bergerak. 

Zong pernah menjadi salah satu pemuda di Hangzhou yang diperintahkan untuk bekerja di desa pada tahun 1960-an. Dia menghabiskan hidupnya selama 15 tahun.

BERITA TERKAIT :
Kebanyakan Makan Rendang & Opor, Ini Penyakit Pasca Lebaran 
Tips Melawan Micro Sleep Agar Aman Dalam Mengemudi 

Tahun 1978, Zong kembali ke ibu kota dan bekerja sebagai karyawan bagian penjualan atau salesman. Pada 1987, dia mengambil ahli bisnis toko kelontong di salah satu sekolah setempat bersama dua temannya.

Lalu, Zong mendirikan dan memimpin pabrik makanan Hangzhou Wahaha pada tahun 1989. Dua tahun kemudian, perusahaannya mengakuisisi pabrik makanan kaleng lokal yang bangkrut.

Tidak sampai di situ, melihat peluang air minum kemasan, Zong pun meluncurkan produk air mineral dengan nama Wahaha di tahun 1995. Air mineral miliknya menjadi populer di kalangan warga China pada saat itu. 

Tahun berikutnya, perusahaan multinasional asal Perancis, Danone menyuntikkan dana sekitar US$ 70 juta ke lima usaha Wahaha.

Kini Zong meninggal dunia pada usia 79 tahun. Pendiri raksasa perusahaan minuman Hangzhou Wahaha Group tutup usia pada 25 Februari pukul 10.30 pagi waktu setempat.

Melansir dari South China Morning Post, Minggu (25/2/2024) upacara pemakamannya akan digelar pada 28 Februari di Xiasha, Hangzhou. 

Sebagai ketua salah satu pendiri perusahaan minuman terbesar di China, Zong pernah menempati posisi orang terkaya di China pada tahun 2010 dengan kekayaan US$ 8 miliar atau setara Rp 124,8 triliun (dengan kurs Rp 15.600).

Berdasarkan Forbes, saat ini Zong berada di urutan ke-53 sebagai orang kaya di China dengan kekayaan bersih US$ 5,9 miliar atau setara Rp 92 triliun.