RN - Desas-desus PPP bakal gabung ke Prabowo Subainto kian santer. Tapi, Sandiaga Uno ternyata tau malu juga.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno tidak menjawab secara gamblang saat ditanya sikapnya bila ditawarkan masuk dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia hanya datar menjawab pertanyaan wartawan.
"Jadi pertama-tama sebagai yang kalah kita jangan berandai-andai, kebetulan paslon yang kami usung belum berhasil," kata Sandi di sela mengunjungi Tuksedo Studio, di Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis (7/3).
BERITA TERKAIT :Kurang 160 Ribu Dokter Spesialis, Prabowo Minta India Bantu Indonesia
Sudah Gak Corona Lagi, DPRD DKI Cari Tempat Rapat Yang Cihuy Bahas RAPBD 2025
Masa jabatan Sandi sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan berakhir pada bulan Oktober 2024. Sandi yang awalnya Ketua Harian Gerindra loncat ke PPP meninggalkan Prabowo.
"Nah, mengenai bagaimana ke depannya, kita jangan berandai-andai dulu. Kita tahu diri, lah, kita melipir. Kita segera akan berakhir, kita pastikan dulu dan pemerintahan ke depan ini yang akan mengambil keputusan," imbuhnya.
Sandi juga menegaskan sikap PPP ke depan apakah akan merapat pada pihak pemenang pemilu atau menjadi oposisi, sepenuhnya ditentukan oleh pimpinan partai.
Akan tetapi, dia menegaskan status PPP saat ini adalah partai yang berada dalam gerbong pemerintahan Presiden Jokowi.
"Yang pertama harus memberikan klarifikasi kalau PPP per hari ini adalah partai yang ada di pemerintah bapak Jokowi. Ada dua menteri, satu wakil menteri. Untuk keputusan ke depan tentu pimpinan partai yang berwenang menentukan. Tapi PPP per hari ini adalah mendukung pemerintah," tegas mantan Wagub DKI ini.