Jumat,  15 November 2024

Hindari Macet Pilih Naik KA, Pemudik: Mobil Kita Paket Dan Di Kampung Tetap Bisa Gaya

RN/NS
Hindari Macet Pilih Naik KA, Pemudik: Mobil Kita Paket Dan Di Kampung Tetap Bisa Gaya
Mudik lebaran 2024.

RN - Mudik naik kereta api (KA) menjadi solusi. Sebab dengan KA maka pemudik tidak kena macet. 

"Mobil saya paket, naik KA kan bebas hambatan," tegas Solihin warga Kebayoran, Jaksel yang akan mudik ke Purworejo, Jateng. 

Bapak dua anak ini menyatakan, dengan naik KA badan tidak capek. "Dan sampai kampung sudah ada mobil, kita masih bisa gaya dong," tukasnya.

BERITA TERKAIT :
Pilihan Destinasi Wisata Libur Lebaran, Jungle Land Sentul Dipadati Ribuan Pengunjung
Alhamdulillah, Kasus Timah Kalah Dengan Perputaran Duit Lebaran Rp 369,8 Triliun

Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan melaporkan bahwa potensi peminat moda KA Antarkota meningkat menjadi 33,72 juta selama arus mudik dan balik di lebaran 2024.

"Hasil survei BKT, potensi peminat moda KA antar kota di puncak mudik H-4 sebanyak 3,4 juta, puncak balik H+3 sebanyak 4,7 juta dengan total 33,72 juta,"kata Dirjen Perkeretapaian DJKA Kemenhub, M Risal Wasal dalam kegiatan persiapan dan rencana operasi angkutan lebaran 2024 secara daring, Minggu (17/3/2024).

Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya meningkatkan kapasitas menjadi 3,31 juta penumpang melalui penambahan perjalanan kereta api.

"Kapasitas angkut yang disiapkan untuk reguler 2,87 juta, tambahan 446 ribu total 3,31 juta seat yang kami siapkan,"katanya.

Walaupun begitu, masih terdapat potensi sebesar 30,41 juta calon peminat moda kereta api yang belum dapat terangkut. Maka dia menganjurkan untuk menggunakan moda transportasi lain selama periode H-7 sampai dengan H+7 lebaran 2024.

"Ada tershare sekitar 90 ribu penumpang yang akan menggunakan darat, laut maupun udara. Pada arus balik 1,2 juta penumpang yang harus dishare untuk mengantisipasi arus mudik ini,"ucapnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan sampai dengan saat ini tiket yang sudah dipesan sebanyak 1,26 juta atau 52,7 persen dari kapasitas angkut yang ada untuk KA Antar Kota.

"Kami layani untuk frekuensi perjalanan 386 hari untuk reguler. Tambahan sebanyak 45 (perjalanan) perhari jadi rata-rata 431 (perjalanan) hari/total," tutur dia.