RN - Hidup Sven Goran Eriksson diprediksi takkan lama lagi berakhir. Satu mimpinya berhasil diwujudkan yakni menjadi manajer klub favoritnya Liverpool.
Eriksson divonis mengidap Kanker Pankreas Stadium Akhir. Kanker tersebut tidak bisa dioperasi sehingga umurnya diprediksi tidak lama lagi akan berakhir.
Oleh karenanya, orang-orang terdekat terutama keluarga berupaya menghibur Eriksson. Liverpool juga turut andil mewarnai di sisa-sisa umur pria asal Swedia tersebut.
BERITA TERKAIT :Pramono Jangan Mau Dikibuli, Para Pemburu Jabatan Jago Klaim Dan Pasang Boneka
Tom Lembong Curhat, Jalankan Perintah Jokowi Soal Impor Gula Tapi Berakhir Bui
Seperti diketahui, Eriksson adalah fans Liverpool sejak kecil dan pernah berkeinginan untuk menjadi manajer di sana. Tapi, hingga karier kepelatihannya berakhir tahun 2019, mimpinya itu tidak pernah kesampaian.
Untuk itulah Liverpool melalui LFC Foundation mewujudkan impian Eriksson itu lewat pertandingan amal antara LFC Legends menghadapi Ajax Legends di Anfield, Sabtu (23/3/2024) malam WIB.
Beberapa mantan pemain top hadir di sana, seperti Steven Gerrard, Fernando Torres, Jerzy Dudek, Maxi Rodriguez, Djibril Cisse, Dirk Kuyt, dan Sami Hyypia dari kubu Liverpool. Dari kubu Ajax ada Rafael van der Vaart dan Edgard Davids.
Eriksson berhasil membawa Liverpool Legends menang 4-2 setelah tertinggal 0-2 di babak pertama. Eriksson mendapat sambutan meriah dari publik Anfield sepanjang laga hingga akhir.
Setidaknya Eriksson bisa merasakan jadi manajer Liverpool walau hanya dalam laga eksebisi. Apalagi kemenangan didapat lewat cara Liverpool banget, yakni comeback.
"Sebuah kenangan seumur hidup. Semua orang menjadi pemenang hari ini. Itu indah, benar-benar luar biasa. Semuanya, mulai dari You'll Never Walk Alone hingga sisa pertandingan," ujar Eriksson seperti dikutip situs resmi Liverpool.
"Saya pikir kami adalah tim yang lebih baik bahkan di babak pertama. Anda selalu khawatir akan kalah, namun itu adalah babak pertama yang sangat bagus, babak kedua juga sangat bagus. Tapi, kita semua di sini adalah pemenangnya," sambungnya.
Eriksson memulai karier kepelatihannya tahun 1977 dan berlanjut di berbagai penjuru dunia. Namanya tenar saat membawa Lazio juara Serie A 1999/2000 dan Piala Winners di tahun yang sama.
Eriksson sempat semusim melatih di Liga Inggris untuk Manchester City pada 2007/2008. Dia lima tahun jadi pelatih Timnas Inggris sejak 2001.