RN - Raden Gani Muhammad doyan bikin gaduh. Pj Wali Kota Bekasi itu membuat Mahasiswa Pemuda Revolusi (MPR) murka.
Tapi lagi-lagi Gani cuek. Gani ogah merespon tuntutan mahasiswa. MPR menggelar aksi dengan membawa satu buah spanduk besar bertuliskan ‘STOP Bikin Gaduh di Kota Bekasi’. Desakan tersebut dilontarkan di depan Kantor Pemerintah Kota Bekasi, Jl. Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Senin (03/6/2024).
Koordinator aksi, Syahridin menjelaskan saat ini pihaknya menyampaikan beberapa tuntutan ke Pemerintah Kota Bekasi salah satu diantaranya mengenai 250 Pekerja Harian Lepas (PLH/PTT) yang belum dibayarkan upah atau honornya selama 6 bulan.
BERITA TERKAIT :Dosen Ngaku Korban Konten Porno Nagdu Ke PWI Kota Bekasi
Ogah Hadir HUT Golkar, Darah Uu Gak 100 Persen Beringin Dan Gak Serius Maju Jadi Wali Kota Bekasi
”Yang pertama adalah terkait honor Pekerja Harian Lepas (PLH/PTT) yang belum dibayarkan upah atau honornya selama 6 Bulan, ini adalah ulah Pj. Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad. Dari beberapa tuntutan kami, mengkerucut bahwa Raden Gani Muhammad harus menyelesaikan persoalan ini atau mundur dari Jabatannya,” tegas Syahridin disela-sela aksinya.
Sementara saat menemui massa aksi beberapa perwakilan dari Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas di Pemerintah Kota Bekasi menjelaskan akan menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan Massa Aksi.
Setidaknya Beberapa point personal yang tidak dapat diselesaikan Pj Wali Kota Bekasi selama menjabat. Persoalan itu antara lain:
1). PHL di Kali Asem yang tidak mendapatkan upahnya selama 4 bulan.
2). Maraknya Peredaran Obat-obatan terlarang
3). Pemerataan pendidikan yang kurang memadai.
4). Kekerasan seksual yang masih banyak terjadi.
5). Masalah pertanahan yang sering terjadi konflik di masyarakat.
6). Penganggur di Kota Bekasi capai 7,9 persen.
Hasil pantauan dilapangan, dampak belum dibayarkannya honor para Pekerja Harian Lepas Kali Asem Kota Bekasi, kabarnya ada rumah tangga yang bercerai. Bahkan ada yang dikabarkan nyaris mau bunuh diri.