RN - Buruknya kualitas udara di Jakarta bikin ngeri. Sayangnya Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono alias HBH gak punya data saat ditanya wartawan.
Pada Selasa (18/6/2024) pagi, polusi udara di Jakarta menjadi yang terburuk di dunia berdasarkan data situs IQAir. Nah, Direktur Jenderal (Dirjen) Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rasio Ridho Sani mengatakan, terdapat beberapa faktor penyebab pencemaran udara di wilayah Jabodetabek.
Salah satu faktor utamanya adalah emisi kendaraan bermotor yang beroperasi di wilayah tersebut.
BERITA TERKAIT :Duit Bansos DKI Rp 802 Miliar, Jangan Sampai Yang Kaya Dapat Bantuan
Jakarta Masih Ibu Kota, IKN Masih Berantakan?
"Sumber pencemaran itu dari kendaraan bermotor, emisi kendaraan bermotor, baik kendaraan pribadi, niaga, baik itu motor maupun kendaraan roda empat. Ini yang pertama," kata dia di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Kamis (20/6/2024).
Selain itu, ia menambahkan, kegiatan usaha industri juga menjadi salah satu faktor pencemaran udara di wilayah Jabodetabek.
Salah satu yang dimaksud kegiatan usaha itu adalah operasional pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pabrik semen, peleburan logam, juga kegiatan lain yang menggunakan energi dari batubara. "Ini hasil identifikasi yang kami lakukan," kata Rasio.
Tak hanya itu, ia menyebutkan, pencemaran udara juga diakibatkan adanya pembakaran terbuka yang dilakukan oleh masyarakat. Bahkan, kegiatan konstruksi yang dilakukan juga ikut memberikan kontribusi terhadap pencemaran udara.
"Konstruksi itu kan membuka lahan luas kemudian kalau mereka tidak mengelola, mengendalikan debu-debunya maka akan lepas kan," kata dia.
Karena itu, Rasio mengingatkan semua pihak untuk ikut menjaga kondisi lingkungan masing-masing agar tidak mencemari lingkungan. Mulai dari tidak melakukan pembakaran di ruang terbuka, mengendalikan debu dari kegiatan konstruksi, dan lainnya.
Seperti diberitakan, HBH hanya menjawab singkat soal polusi udara. HBH terkesan tidak punya data soal polusi udara.
"Ya pertama memang dunia begitu ya, semua polusi," ujar Heru Budi Hartono usai melakukan kegiatan ziarah dan pemberian karangan bunga di TMP Kalibata Jakarta Selatan sebagai bentuk rangkaian perayaan HUT DKI Jakarta ke-497 pada Rabu (19/6/2024).