RN - Langkah Gerakan Mahasiswa Jakarta melaporkan Eks Ketua KPU beserta Ketua KPU Aktif Jakarta Timur ke BPK, PPATK dan KPK didukung oleh tokoh masyarakat (Tomas).
Salah satu Tomas (Tokoh Masyarakat) Jakarta Timur yang memberikan dukungan adalah Bang Gondrong, tokoh masyarakat (Tomas) Lubang Buaya.
“Kami mendukung penuh langkah Gerakan Mahasiswa Jakarta melaporkan eks Ketua KPU Jakarta Timur, Wage Wardhana dan ketua KPU Jakarta Timur saat ini, Tedi Kurnia terkait dugaan suap jual beli suara dengan para Caleg DPR/DPRD di daerah pemilihan (Dapil) Jakarta Timur,” ujar Bang Gondrong kepada radarnonstop.co, Rabu (3/7/2024).
BERITA TERKAIT :Tia Kena Pecat, Caleg PDIP Yang Main Suara Ketar-Ketiir
Sirekap Dipakai Lagi, Siap-Siap Pilkada Terancam Gaduh & Bentrok?
Bang Gondrong menuturkan, dirinya menyakini dugaan jual beli suara eks Ketua KPU dan Ketua KPU aktif Jakarta Timur itu bukan sekedar isapan jempol atau isu semata.
“Saya tahu persis ada Caleg incumbent yang sudah sosialisasi habis - habisan dikalahkan oleh Caleg yang sama sekali tidak pernah melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” ungkap Bang Gondrong.
Anehnya lagi, lanjut Bang Gondrong, Caleg tersebut sudah gembar - gembor bakal menang dan kalahkan incumbent meski tidak sosialisasi dan kampanye.
“Kalau tidak ada apa - apanya, nggak mungkin Caleg itu yakin betul bisa menang dan lolos ke Kebon Sirih sebelum pencoblosan digelar,” terang Bang Gondrong.
Saat ditanya nama Caleg yang diduga kuat terlibat jual beli suara, Bang Gondrong tak bersedia menjawab. “Kalau incumbent yang sudah kampanye dan sosialisasi tapi kalah, tinggalnya noh di Rawa Bambon,” tandas Bang Gondrong.
Sebelumnya diberitakan, eks Ketua KPU Jakarta Timur, Wage Wardhana dan ketua KPU Jakarta Timur saat ini, Tedi Kurnia akan dilaporkan ke BPK,,PPATK, Bawaslu RI, KPU RI dan KPK.
Keduanya akan dilaporkan oleh Gerakan Mahasiswa Jakarta terkait adanya dugaan kuat suap jual beli (Jubel) suara dengan para caleg DPR/DPRD dapil Jakarta Timur pada Pileg 2024 yang baru lalu.
"Wage dan Tedi diduga menjanjikan perolehan suara terbanyak hingga jaminan terpilih sebagai Dewan daerah dan Pusat kepada calon legislatif yang membayar ke mereka, jadi indikasinya jual beli suara,” ujar Ketua Gerakan Mahasiswa Jakarta, Bung Said.
Terkait hal ini, saat dikonfirmasi, Ketua KPU Jakarta Timur, Tedi Kurnia belum memberikan tanggapan apapun hingga berita ini dipublish.