Senin,  09 December 2024

Yasonna Terdepak

MenkumHAM Kunci Operasi Parpol Yang Sedang Konflik?

RN/NS
MenkumHAM Kunci Operasi Parpol Yang Sedang Konflik?
Yasonna Laoly (kiri) dan MenkumHAM baru Supratman Andi Agtas.

RN - Yasonna Laoly terdepak. Beredar kabar, kalau dicopotnya kader PDIP karena adanya dugaan operasi parpol. 

Jika Yasonna masih menjabat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (MenkumHAM), maka operasi parpol bisa gagal. Karena Yasonna adalah kader tulen PDIP.

Yassona dicopot oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (19/8/2024). Yasonna menyebutkan bahwa jauh sebelum diputuskan bakal dicopot oleh Jokowi, Yasonna telah mengenal baik sosok penggantinya di kursi MenkumHAM, Supratman Andi Agtas yang merupakan mantan Ketua Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR RI).

BERITA TERKAIT :
Yasonna Laoly Dicibir, Mega: Lu jadi Menteri Kumham Ngapain Loh? Hah? 

Selain itu, Yasonna mengaku bahwa ia sudah mendengar isu pencopotan dirinya dari jajaran Kabinet Indonesia Maju (KIM) menjelang akhir jabatan sejak beberapa hari lalu.

Diketahui saat ini ada dua parpol besar yang lagi panas. Parpol itu adalah Golkar dan PKB. Bahkan dalam waktu dekat akan ada mukernas parpol-parpol.

"Saya sudah bertemu dengan Pak Supratman. Jauh sebelum ini dan saya sudah dapat berita, lah, bocoran," ungkap Yasonna usai Upacara dan Syukuran Hari Pengayoman ke-79 di Kantor KemenkumHAM di Jakarta, Senin (19/8/2024).

"Saya sudah mengenal baik Pak Supratman selama ini. Hubungan kami sebagai Kementerian dan Baleg itu, kan, intens dalam suatu reknas (rapat kerja nasional), pembahasan undang-undang, dan lain-lain," lanjutnya.

Yasonna menyebutkan bahwa Supratman adalah sosok yang cocok untuk menggantikan posisinya sebagai MenkumHAM.

"Beliau orang yang saya kira bisa meneruskan, orang yang baik, mampu, cakep untuk meneruskan menjadi pemimpin Kementerian Hukum dan HAM," kata Yasonna.

Sebelum pelantikan Supratman, Yasonna mengaku telah berkomunikasi dengan Jokowi dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Bahkan, ia mengaku masih bercanda dengan Jokowi saat pertemuan terakhirnya sebagai Menteri.

"Saya sampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden karena telah memberikan kepercayaan kepada saya, dari pembantu selama 10 tahun kurang dua bulan. Enggak ada (membicarakan hal lain). Ya, hanya canda-canda saja, kami ketawa-ketawa saja," beber Yasonna.

"Saya juga yang menyampaikan terima kasih saya kepada Ibu Megawati Soekarnoputri karena sebagai ketua umum DPP PDI Perjuangan, beliau merekomendasikan saya... Saya ulangi, merekomendasikan saya menjadi Menteri Hukum dan HAM sejak tahun 2014 dan Pak Presiden menerima," lanjutnya.

Yasonna menyebut bahwa ia sudah siap dan menerima digantikan oleh Supratman. Terlebih, reshuffle atau penggantian jajaran kabinet merupakan hak prerogatif Presiden dan ia telah merencanakan pengunduran diri sebagai persiapan anggota DPR RI.

"Saya dari kemarin sudah lebih siap, bahkan saya sudah menyampaikan ke ajudan, ke beberapa staff yang kayak "Be ready, siap-siap". Barang-barang saya sudah sedikit kemas-kemas," ungkap Yasonna.

"Harusnya saya pertengahan September saya sudah harus mengundurkan diri karena saya harus menyiapkan diri untuk segala surat-surat dokumen yang diperlukan untuk menjadi anggota DPR. Sudah sangat siap lahir batin," lanjutnya.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melakukan perubahan kabinet dengan melantik sejumlah menteri dan pejabat setingkat menteri di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024). Perubahan Kabinet Indonesia Maju ini terjadi jelang berakhirnya masa pemerintahan Presiden Jokowi per 20 Oktober 2024 mendatang.